Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kecelakaan, Tujuh Orang Dilarikan ke RSUD

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PERAYAAAN pergantian tahun di kota Banyuwangi kemarin (31/12) memakan korban. Meski tidak ada yang dikabarkan meninggal dunia, salah satu pasien yang dirawat di RSUD Blambangan harus menjalani operasi otak akibat kecelakaan tunggal.

Berdasar data di Instalasi Gawat Darurat (ICD) RSUD Blambangan, ada tujuh korban kecelakaan yang ditangani selama malam tahun baru. Satu di antaranya pulang paksa karena tak ingin menjalani rawat inap. Dua orang rawat jalan, dua orang rawat inap, dan dua lainnya harus masuk mang operasi karena mengalami  gegar otak cukup parah.

Kasi Pelayanan Medis RSUD Blambangan, dr. Dwi Prihatiningsih, mengatakan jumlah pasien yang dirawat di IGD pada tahun baru tidak berbeda dengan hari biasa. Secara keseluruhan pada malam tahun baru ada sekitar 24 pasien di IGD.

Tujuh diantaranya pasien laka lantas. Pada hari-hari biasa jumlah pasien di IGD rata-rata 20 orang. Jadi, tidak ada peningkatan signifikan terkait jumlah pasien secara keseluruhan selama tahun baru.

“Tidak tahu kalau di layanan medis lain. Kalau di RSUD Blambangan pasien kecelakaan pada malam hari lima orang. Dua lagi rujukan dari PKU Rogojampi karena harus dioperasi dua-duanya,” beber Dwi.  Salah seorang pasien yang paling parah tercatat bernama Mustika Rini berusia 18 tahun.

Pasien asal Dusun Krajan, Desa Rejosari, Glagah, itu harus dioperasi karena gegar otak akibat kecelakaan tunggal saat menunggang motor. “Ketika tahun baru seperti ini, sistem penanganan pasien rawan, baik tenaga medis maupun alat, disiagakan. Jadi, meskipun aktivitas terlihat sepi, tenaga medis kita siap. Bahkan untuk operasi,” tandasnya. (radar)