Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Keindahan Pantai Mustika Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TIDAK jauh dari Pulau Merah yang sudah begitu dikenal masyarakat, ada lagi pantai di Kecamatan Pesanggaran yang patut dikunjungi, yakni Pantai Mustika. Pemandangan alam di Pantai Mustika tidak kalah indah dengan Pulau Merah.

Pasir di Pantai Mustika berwarna putih, air larutnya jernih kehijauan dan ombaknya tidak terlalu besar. Menuju Pantai Mustika tidak sulit. Jalur yang dilewati menuju Pantai Mustika sebenarnya bisa dilewati dengan berjalan kaki melewati bibir pantai dari Pulau Merah ke arah barat sejauh 3 km.

jika menggunakan kendaraan bisa melewati jalan desa. Jaraknya juga hampir sama, yakni 3 km dari Pulau Merah ke arah barat. Jika kami lihat pada alat global positioning system (GPS) yang kami bawa, Pantai Mustika terletak di titik koordinat 8,590’83 Lintang Selatan (LS) dan 114,000’24 Bujur Timur (BT).

Pantai ini terletak di Dusun Pancer. Desa Sumber Agung, Kecamatan Pesanggaran. Letak Pantai Mustika memang bersebelahan langsung dengan tempat pelelangan ikan (TPI) nelayan Pancer. Para pengunjung yang datang ke Pantai Mustika tidak palu khawatir jika membawa kendaraan.

Di sekitar pantai sudah terdapat lahan parkir yang bisa digunakan parkir kendaraan roda empat maupun roda dua. Lahan parkir yang tersedia juga sudah tampak di paving semuanya. Pantai Mustika bisa dikatakan masih perawan.

Pengunjung yang datang juga tidak terlalu banyak Pantai ini cukup nyaman digunakan sebagai tempat bersantai para keluarga. Ombak di Pantai Mustika ini tergolong aman bagi anak-anak yang hanya sekadar bermain air dan mandi di bibir pantai Pancer. Uniknya, kontur pantai yang ada di Pantai Mustika ini tidak memanjang lurus.

Akan tetapi berbentuk seperti setengah lingkaran. Untuk pasir di sepanjang Pantai Mustika seluruhnya berpasir putih. Pasirnya juga sangat halus. Tampaknya selain cocok digunakan untuk bermain anak-anak. Dengan pasir putih yang sangat halus ini juga cocok digunakan pengunjung yang datang untuk berolahraga.

Di pinggir-pinggir pantai banyak sekali kami menjumpai pohon-pohon yang tumbuh. Kehadiran pohon-pohon yang ada di sekitar pantai ini juga bisa digunakan oleh pengujung untuk berteduh dan istirahat. Angin sepoi pasti terasa saat berada di bawah pohon-pohon yang rindang di bawah pohon itu.

Selain pemandangan pasir putih dan laut bersih, di pantai ini kami juga disuguhi oleh pemandangan bukit kecil yang ada di samping dan seberang Pantai Mustika. Nah, bukit yang ada di  seberang pantai Mustika itu juga memiliki nama sendiri-sendiri.

Ada Pulau Mustaka dan  Pulau Bedil. Kabarnya, pemandangan terumbu karang yang ada di sekitar Pulau Bedil dan Mustaka itu juga tampak masih sangat alami. Keanekaragaman terumbu karang dan ikan laut juga banyak terdapat di sana.

Banyaknya perahu nelayan juga banyak yang sedang sandar di tengah laut juga menjadi daya tarik pemandangan lain jika berkunjung di Pantai Mustika. Perahu yang sandar di pinggir pantai juga tidak kalah banyak.

Tampak berwarna-warni perahu yang sandar di tepi pantai ini. “Perahunya bagus-bagus. Bentuk dan ukurannya juga hampir sama semua,” kata Kabiro JP-Radar Genteng, Agus Baihaqi yang ikut ekspedisi jelajah.

Banyaknya perahu yang ada di Pantai Mustika ini selain di pergunakan untuk keperluan nelayan mencari ikan di laut, juga digunakan sebagai alat transportasi para pengunjung yang ingin berkeliling di laut sekitar Pantai Mustika.

Untuk biaya sewa, informasi yang kami peroleh dari salah satu nelayan setempat, pengunjung yang ingin naik perahu harus membayar ongkos kepada nelayan Rp 25 ribu untuk satu orang. Oh iya, Pantai Mustika juga merupakan pintu masuk bagi masyarakat menuju Pantai Wedi Ireng yang ada di balik bukit.

Untuk menuju Pantai Wedi Ireng, bisa dilewati dengan jalur laut dan jalur darat dari Pantai Mustika. Setelah menikmati pemandangan Pantai Mustika yang begitu sangat menawan. Tim ekspedisi yang beranggota beranggota Pemred JP-RaBa Bayu Saksono Kabiro Genteng Agus Baihaqi pemasaran, Gerda Sukarno, Thomy Sila, Wahyu Nugroho, fotografer Rendra Des Kurnia, serta Wartawan Ali Nurfatoni dan Taufik Ferdiansyah, melanjutkan perjalanan menuju Pantai Wedi Ireng di seberang bukit. (radar)