Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kekeringan Semakin Meluas di Wongsorejo

Warga Desa Sidowangi dibantu aparat memikul galon berisi air untuk kebutuhan sehari-hari.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Warga Desa Sidowangi dibantu aparat memikul galon berisi air untuk kebutuhan sehari-hari.

Musim Kemarau, 5 Desa Kekurangan Air Bersih

WONGSOREJO – Setelah tiga desa dilanda kekeringan, kini dua desa di Kecamatan Wongsorejo kesulitan air bersih. Sehingga ada lima desa yang mengalanni krisis air. Desa yang mengalami kekeringan yakni Bangsring, Alasrejo, Sidowangi, Wongsorejo dan Alasbuluh.

Masing-masing desa mengalami kekeringan dengan kendala yang berbeda-beda. Di Desa Bangsring, Dusun Krajan kendala yang dialami adalah tidak ada tandon penampung air. Sebenarnya pihak dari perkebunan Selogiri sudah menyiapkan pasokan air untuk warga Desa Bangsing karena letak wilayah lebih dekat dengan sumber mata air Selogiri.

Namun, pasokan air tersebut terkendala pipa dan tandon tempat penampungan. Untuk Desa Alasrerjo, Dusun Alasmalang, terkendala oleh tandon penampung air bersih yang tidak tersedia.

Warga hanya menunggu pasokan air dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi yang sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Wongsorejo. “Desa Alasrejo sudah kami beri suplai air. Jika nanti warga kekurangan pasokan air maka Kepala Dusun segera menghubungi kami,” ujar staf kedaruratan dan logistik BPBD Banyuwangi, Nanang Hariyadi.

Sedangkan Desa Sidowangi, Dusun Pancoran, air yang biasanya mengalir dari pipa sumber mata air Perkebunan Pringgondani kini tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan air warga. Sumber mata air tersebut menyusut di musim kemarau. Sehingga warga untuk memenuhi kebutuhan terpaksa membeli air di masjid.

Sebanyak 500 Kepala Keluarga (KK) mengalami kekurangan air bersih di wilayah tersebut. “Kami membeli air di masjid setiap satu jeriken kami beli seharga Rp 1.000,” ucap Narowi, 50, warga Dusun Pancoran.

Untuk Desa Wongsorejo, kekeringan yang terjadi melanda dua dusun, yaitu Dusun Karangrejo Utara dan Dusun Karangrejo Selatan. Karena letak kedua dusun tersebut berada di perbatasan hutan konservasi maka warga yang berada di sekitar perbatasan mengalami kekeringan.

Minimnya pasokan air dikarenakan pipa yang mengaliri wilayah tersebut masih dalam proses penyambungan sehingga air tidak dapat masuk. “Sementara ini sudah dilakukan penyambungan pipa PDAM untuk menyuplai air di wilayah tersebut,” papar anggota Karamil Wongsorejo, Pelda Putu Sukamerta.

Selain itu, kendala pompa mesin yang mati masih dialami oleh warga Desa Alasbuluh, Dusun Karangbaru. Warga hanya bisa menunggu bantuan air bersih yang dikirim oleh truk tangki milik PDAM Wongsorejo.

“Untuk air yang kami rampung biasanya 4 jeriken. Mampu mencukupi kebutuhan selama 3 hari,” ungkap Marwan, 40, warga Dusun Karangbaru. BPBD Banyuwangi yang sudah berkoordinasi dengan PDAM Wongsorejo menyediakan truk tangki air bersih siap minum berkapasitas 5.000 liter.

Air bantuan yang diberikan diprioritaskan untuk air konsumsi saja. Kebanyakan warga menampung air dalam jeriken dengan kapasitas 25 liter. “Untuk pembagian air tidak dibatasi. Karena semua warga yang kekurangan air diprioritaskan agar tidak mengalami kekurangan air bersih,” tandas Danramil Wongsorejo, Kapten (Inf ) Sutaji. (radar)

Kata kunci yang digunakan :