Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kerap Dilewati Kendaraan Berat, Jembatan Jalan Lingkar Kritis

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kendaraan-berat-tetap-melintas-di-atas-jembatan-jalan-lingkar-desa-ketapang-kecamatan-kalipuro-sore-kemarin-jalan-di-atas-jembatan-ada-yang-berlubang

KALIPURO – Gara-gara sering dilewati kendaraan berat, jembatan di Jalan Lingkar Ketapang, Kecamatan Kalipuro, mengalami  kerusakan. Separo badan jalan retak dan sebagian berlubang. Yang mengkhawatirkan, kalau terus dilewati kendaraan berat,  jembatan yang dibangun tahun 2002 tersebut bakal ambrol.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, jembatan tersebut diketahui jebol pagi kemarin. Lokasi jembatan yang rusak tersebut berjarak 300 meter arah barat markas Kepolisian Kawasan Pelabuhan Tanjung Wangi (KPT). Sebelumnya, warga hanya melihat keretakan di atas permukaan jalan   beraspal tersebut. Namun, pada pagi kemarin sisi timur jembatan yang retak sudah berlubang.

“Awalnya cuma retak, Mas. Karena sering dilewati truk besar bermuatan semen, permukaan jembatan terlihat berlubang,’’ ujar Solekan, 20, warga setempat. Kendati kondisi jembatan sudah retak dan berlubang, kendaraan berat tetap melintas.

Jembatan sisi selatan masih bisa dilewati karena keretakan belum meluas. Untuk mengingatkan ada jembatan rusak, warga memasang rambu darurat berupa dua drum besar. “Kalau terus dilewati kendaraan berat bisa ambrol. Kendaraan berat sebaiknya lewat depan Pelabuhan Ketapang,’’  timpal warga lain, Solikin.

Kabar retaknya jembatan Jalan Lingkar itu langsung mengundang perhatian Forpimka Kalipuro. Pukul 15.00 kemarin rombongan forpimka langsung meninjau lokasi jembatan Jalan Lingkar. Ikut dalam rombongan Camat Kalipuro Anacleto da Silva; Kapolsek AKP Supriyadi, Kapolsek KPT AKP Sudarmaji, dan Kepala  Desa Ketapang Slamet Kasiono.

“Kerusakan jembatan sudah kami laporkan kepada Pak Bupati. Kepala PU juga sudah kita lapori,’’ ujar Camat Anacleto. Dijelaskan Leto—panggilan akrab Anacleto da Silva—kerusakan jembatan yang dibangun era Bupati Samsul Hadi itu akibat seringnya dilewati kendaraan berat.

Jembatan tersebut, kata Leto, sangat menopang jalan nasional menuju Banyuwangi. Selama ini kalau arus lalu lintas di depan ASDP Ketapang macet,  kendaraan dilewatkan Jalan  Lingkar. “Sehingga kalau jembatan Jalan Lingkar rusak, jalan alternatif menuju Banyuwangi atau sebaliknya tidak bisa dilewati,’’ jelas adik kandung tokoh prointegrasi Eurico Guterres tersebut.

Biar tidak tambal sulam, lanjut Leto, konstruksi jembatan lama harus dirombak total dan dibangun jembatan baru. Terkait  pembangunan jembatan baru,  pihaknya sudah melapor kepada  Mujiono selaku kepala Pekerjaan   Umum Bina Marga Banyuwangi.

“Kami juga pasang rambu darurat berupa drum di lokasi jembatan  yang retak dan berlubang. Biar   tidak tambah parah, kendaraan berat sebaiknya tidak melintas,’’ harap Leto. (radar)