Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Keren, Komunitas Ini Membuat Kamus Bahasa Using

Foto: detik
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: detik

BANYUWANGI – Komunitas Sengker Kuwung Blambangan (SKB) Banyuwangi membuat pengembangan kamus Bahasa Using. Tak hanya sebagai bentuk pelestarian saja, masyarakat bisa berkontribusi memasukkan kosakata baru untuk melengkapi hal kamus kebanggaan masyarakat Banyuwangi ini.

Dilansir dari detikcom, kamus ini merupakan pembaruan dari kamus Bahas Using yang diciptakan sejarawan Hasan Ali.

Ahli waris, Emilia Contessa, telah mempercayakan kepada SKB untuk meneruskan perjuangan ayah dari artis tersebut untuk mempertahankan dan meneruskan pelestarian bahasa khas Banyuwangi ini.

“Database awal daftar kosakata Using menggunakan kamus Bahasa Using versi Hasan Ali. Kami telah mengantongi izin Emilia Contessa selaku ahli waris Hasan Ali,” ujar Antariksawan Yusuf, Ketua Sengker Kuwung Blambangan (SKB).

Kamus daring ini sebenarnya sudah dibuat sejak tahun 2015. Aplikasi gawai kamus hanya berbentuk dari Bahasa Using ke Bahasa Indonesia.

Namun seiring dengan perkembangan waktu, aplikasi yang dibuat oleh dosen dan mahasiswa Politeknik Negara Banyuwangi (Poliwangi) ini dimutakhirkan dengan memberikan layanan informasi dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Using.

“Ini diharapkan bisa membantu masyarakat luas mempelajari Bahasa Using,” imbuhnya.

Masyarakat, lanjut Antariksawan, bisa berkontribusi menambah kosakata baru bahasa Using. Untuk memasukkan kosakata baru, masyarakat harus membuat akun dan masuk ke halaman manajemen konten. Konten yang dimasukkan masyarakat luas akan diseleksi admin dari SKB.

“Yang memasukkan kosakata dilihat profilnya, karena memengaruhi dialek. Misal paran (apa), pengucapan bakunya paran, tapi ada yang mengucapkan paren atau paen” pungkasnya.

Adapun pembuatan aplikasi dilakukan oleh 5 orang mahasiswa program studi D3 Teknik Informatika Poliwangi dengan pembiayaan dari SKB. Versi baru ini dirancang sejak September 2018, kini aplikasi tengah dipersiapkan untuk diunggah sebagai versi beta.

Pemimpin proyek pembuatan aplikasi ini, Tusfendi menjelaskan, terdapat 3 aplikasi yang tengah dibangun. Yakni, aplikasi gawai versi OS android, aplikasi website back end, dan website front end.

Untuk aplikasi gawai berisi kamus luring yang tidak akan mendapatkan koleksi kosakata bila ada pembaruan. Aplikasi website back end menjadi tempat masyarakat mengusulkan kosakata dan artikel baru serta persetujuannya oleh admin.

Sedangkan aplikasi website front end menampilkan kosakata kamus dan artikel yang tersimpan dalam database terupdate. Kosakata Using, deskripsi, daerah yang menggunakan, contoh kalimat dan arti contoh kalimat itu dalam Bahasa Indonesia.

“Rencana akan ditambahkan suara pengucapan kata berbahasa Using itu,” kata Fendi sapaannya.

Rekan Fendi dalam proyek ini Defri Dava Wardana, Siti Nur Ilmiyah, Abi Sarirayndra, dan Velanda Aden Pradipta. Produk mahasiswa semester 3 dan 4 itu ditargetkan tuntas akhir tahun ini.

Dia mengatakan mengerjakan aplikasi kamus juga sebagai bentuk kontribusinya dalam pengembangan bahasa daerah. Menurutnya aplikasi yang dibuatnya lebih fleksibel daripada yang lama karena menerima masukan kosakata baru dari masyarakat Using sendiri.

“Diharapkan dengan adanya website ini, bisa jadi wadah buat ikut serta melestarikan budaya dan bahasa using,” pungkasnya.