Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kirim Dua Tim, Impor Pemain dari Surabaya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
JAWARA: Para pemain tim futsal Andika Jaya B berpose di lapangan futsal AIL Rogojampi.

Tim Andika Jaya B tampil sebagai jawara dalam ajang AIL Futsal Championship
2012. Dalam babak final yang dimainkan di lapangan futsal AIL Senin lalu (19/3), tim asal Rogojampi ini menang atas Bobby Selection A. Apa resep jitu kemenangan tim itu?
-NIKLAAS ANDRIES, Rogojampi-

HUJAN menjadi teman babak final kejuaraan futsal di lapangan Agrowisata Alam Indah Lestari (AIL), Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi Senin malam  lalu (19/3). Ditambah udara dingin dan embusan angin yang cukup kuat, rupanya tidak menjadi pereda tensi pertandingan final yang mempertemukan Bobby Selection A versus Andika Jaya B. Semua pandangan terkonsentrasi penuh dalam permainan 2 x 20 menit di lapangan sintetis tersebut.

Namun ekspresi ketegangan seketika sirna, saat wasit meniup peluit panjang. Raut kegembiraan pun seketika muncul di kalangan ofisial tim Andika B. Di dalam lapangan, beberapa pemain tampak berpelukan erat untuk meluapkan kegembiraan mereka menjuarai even futsal yang digelar mulai 19 Maret 2012 tersebut.

Selanjutnya, mereka menyalami pemain Bobby Selection A yang menjadi lawan
mereka malam itu. Sejurus kemudian Muharom dkk segera menuju keluar lapangan. Di area penonton ini, seluruh pemain sudah bersiap disambut ofisial tim asal Rogojampi tersebut. Ucapan selamat dan terima kasih diselingi tostosan tangan menjadi simbol keberhasilan kemenangan mereka malam itu.

Dengan masih mengenakan seragam kebesaran hijau hitam khas tim Andika Jaya B, mereka beberapa saat lamanya melepas lelah dan menyeka keringat. Sembari menunggu penyerahan hadiah, seluruh pemain tampak berkumpul dalam satu tempat untuk mendinginkan suasana. Dibalik aksi rehat pemain, sosok Andika Wijaya menjadi yang paling sibuk.

Manajer sekaligus ofisial tim Andika B itu tidak henti-hentinya menerima ucapan selamat dari rekan sejawatnya. Kejelian dalam memilih pemain, membuat tim yang diturunkannya mampu menapak hingga babak atas. Menurunkan dua tim, Andika A dan B, tim arahannya mampu menjadi kampiun untuk tim B dan merebut posisi tiga untuk tim A.

Bukan perkara mudah untuk bisa menjadi jawara dalam setiap even futsal. Itulah yang dirasakan Andika Wijaya dalam mengikuti setiap gelaran kejuaraan futsal. Dibutuhkan kesiapan mental dan komposisi pemain yang memadai. Tidak heran menghadapi AIL Futsal Champhionship 2012, dia sudah mempersiapkan jauh hari sebelumnya.

Ini setidaknya dengan diturunkannya dua tim dengan materi berbeda. Tim pertama yang disebut Andika Jaya A, mayoritas seluruhnya pemain lokal Banyuwangi. Meski lokal, Andika tidak sembarangan memilih pemain. Dia menyertakan sederet nama punggawa Persewangi di dalam tim yang diasuhnya itu. Di sana ada nama Raul Setiawan, Yusuf effendi, Anis Mujiono, dan Samsul Arifin.

Sedangkan tim B, boleh jadi sedikit bermateri pemain lokal dan lebih banyak pemain luar Banyuwangi. Pemain asal Surabaya mendominasi komposisi line up di tim B. Dari delapan pemain yang didaftarkan, praktis hanya Masnen yang merupakan pemain lokal Banyuwangi. Sisanya Andika mencarter pemain tim B dari Kota Pahlawan, Surabaya.

Lewat bantuan koleganya, Andika berburu pemain di Surabaya. Ibarat pepatah kualitas menentukan hasil akhir boleh jadi benar untuk hasil di AIL Futsal Championship kali ini. Menurunkan materi tim yang solid, juara pertama dan ketiga akhirnya jatuh ke tangan tim asuhan Andika Wijaya ini. Andika A dan B mampu merangsek hingga babak semi final. Sayang ambisi menggelar derby Andika gagal terpenuhi.

Andika A justru takluk dari Bobby Selection A. Sedangkan Andika B unggul atas PDAM A. Justru di babak final, Andika B berhasil revans atas kekalahan tim Andika A atas Bobby Selection. Sedangkan tim A berhasil mencuri gelar hiburan dengan mengalahkan PDAM di perebutan posisi ketiga. Berkecimpung di dunia futsal, tentu bukan hal asing lagi bagi Andika. Pemuda yang juga asisten manajer Persewangi itu cukup mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki, untuk membentuk the dream team sesuai keinginannya.

Maklum  saja, untuk membangun kekuatan seperti tim B, Andika harus mengeluarkan kocek tidak sedikit. Ongkos pemain per game, penginapan, akomodasi, hingga biaya makan pemain menjadi tanggungannya. Apalagi setiap
babak dilalui, honor yang diberikan ke pemain tidak sama. Itu semua disesuaikan dengan jenjang babak yang dilalui.

Tidak jarang, pemasukan dari hadiah dan operasional tim yang dikeluarkan terkadang njomplang. Meski demikian, Andika tidak merasa rugi. Minimal dia bisa membawa timnya menambah perbendaharaan titel dalam kejuaraan futsal yang diikutinya.(radar)