Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Kisruh Bonek vs Pesilat PSHT, Ketua Ranting Diminta Redam Anggota

Kisruh Bonek vs Pesilat PSHT
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Kisruh Bonek vs Pesilat PSHT

BANYUWANGI – Kisruh antara suporter Persebaya Bonek dengan perguruan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) terus diwaspadai penyebarannya. Di Banyuwangi, pengurus PSHT terus menginstruksikan kepada seluruh anggotanya agar tetap tenang, serta menyerahkan kasus yang terjadi di Surabaya kepada pihak berwajib.

Polres Banyuwangi bersama PSHT sempat melakukan operasi untuk mengantisipasi penyebaran pesilat PSHT yang akan menuju Jember pada Rabu lalu (4/10). Karena saat itu sedang diselenggarakan pertandingan antara Persebaya melawan Persigo Semeru FC di Jember.

Langkah secara internal juga dilakukan pengurus PSHT. Bendahara PSHT Banyuwangi Siswanto mengatakan, langkah antisipasi sudah dilakukan dengan melakukan koordinasi bersama para ketua ranting PSHT.

Siswanto, Bendahara PSHT Banyuwangi.

Menurut Siswanto, di Banyuwangi terdapat 21 ranting PSHT. Rinciannya, 18 ranting berasal dari 18 kecamatan dan 3 ranting dari kampus Untag, kampus Uniba, dan kampus Poliwangi.

”Sebelumnya kita juga sudah ketemu pihak Intelkam Polres Banyuwangi. Lalu diajak ikut operasi simpatik merazia anggota kita yang mau ke Jember. Karena yang diselenggarakan di Jember kan event sepak bola, bukan event silat. Jadi untuk apa ke sana. Kita juga mengirim pesan kepada ketua-ketua ranting agar menenangkan anggotanya, karena mereka yang tahu secara langsung kondisi anggotanya di lapangan,” jelas Siswanto.

Dia menambahkan, internal PSHT sendiri memang tidak mengenal sanksi pemutusan anggota perguruan jika terlibat masalah. Karena berdasar kebiasaan yang ada, tidak ada kata pemecatan saudara, namun tetap ada pembinaan.

Akan tetapi, terkait masalah kisruh dengan Bonek, Siswanto mengatakan bahwa bila ada anggota yang terlibat, maka perguruan tidak akan ikut campur. Permasalahan hukum akan diserahkan kepada individu masing-masing anggota.

”Dari awal terjadi kisruh di Surabaya, kita sudah mencoba menenangkan dan menyebarkan ke grup Whatsapp yang berisi pengurus dan anggota PSHT. Agak sulit memang memantau anggota, tapi kita sudah melakukan imbauan. Di Banyuwangi anggota tetap kita ada sekitar 1500-an orang. Sedangkan anggota yang masih berlatih setiap tahunnya ada penambahan sampai 2000 orang. Semuanya tersebar di 18 kecamatan,” ujar Dewan Pelatih IPSI Banyuwangi tersebut.(radar)