Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kondisi Kesehatan Dasuki Membaik, Infus Dilepas

BERDUKA: Jenazah Soenarto bin Sumantri dibawa menuju pemakaman umum Tsuroya usai salat Duhur kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
BERDUKA: Jenazah Soenarto bin Sumantri dibawa menuju pemakaman umum Tsuroya usai salat Duhur kemarin.

MAKKAH – Setelah sempat dirawat secara intensif di Rumah Sakit (RS) King Abdullah di Aziziyah, Makkah, kondisi Dasuki, 66, warga Dusun Persen, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, berangsur membaik kemarin (9/11).

Selang infus dan suplai oksigen untuk bantuan pernapasan juga sudah dilepas kemarin. Dasuki yang sakit usai melempar jumrah pada 10 Dzulhijjah itu kini sudah bisa berkomunikasi, baik dengan istri maupun dengan jamaah lain yang membesuk. “Saya baru saja membesuk,” cetus petugas haji dari kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Gufron Mustofa.

Berdasar keterangan dokter Abdul Azis yang merawat Dasuki, kondisi kesehatan Dasuki menunjukkan tanda-tanda yang baik. Bahkan, dokter itu menyebut bahwa Dasuki bisa meninggalkan rumah sakit beberapa hari lagi. “Dua atau tiga hari lagi Pak Dasuki bisa meninggalkan rumah sakit,” jelas Gufron. Sementara itu, jenazah almarhum Soenarto bin Sumantri yang meninggal dunia sekitar pukul 01.45 Kamis lalu (8/11) sudah dimakamkan di pemakaman umum Tsuroya usai salat Duhur kemarin.

Sebelum dimakamkan, almarhum yang tercatat sebagai warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi, itu dimandikan di Masjid Jami Al-Muhajirin, Makkah Selanjutnya, jenazahnya disa latkan di Masjidilharam. “Saat pemakaman didampingi jamaah haji asal Banyuwangi,” cetus Gufron. Sementara itu, situs-situs bersejarah di Makkah masih tetap menjadi daya tarik bagi jamaah haji asal Banyuwangi.

Selain mengunjungi Jeddah, mereka juga berkeliling mengunjungi dae rah yang pada zaman Nabi Muhammad SAW menjadi saksi perjuangan penyebaran agama Islam. Salah satu situs yang banyak di kunjungi adalah Gua Tsur. Gua yang dijadikan sebagai tempat persembunyian Nabi Muhammad bersama Abu Ba kar saat akan hijrah ke Madinah itu berjarak sekitar 7 kilometer dari Masjidilharam. Untuk naik ke Gua Tsur tidak sulit.

Bah kan, beberapa jamaah me nyempatkan naik dan melihat ke dalam gua meski harus bergantian dengan jamaah asal Turki. Maklum, lorong gua itu setapak, jadi hanya bisa di lewati satu orang. Selain mengunjungi Gua Tsur, ja maah juga mengunjungi Gua Hira dan Museum Haramain. “Di museum ini ada pintu Kakbah pertama yang terbuat dari kayu, dan banyak peninggalan zaman dulu,” jelas Faizin, salah satu ketua rombongan KBIH Sa bilillah. (radar)