Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Korban Pistol Meletus Akhirnya Meninggal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Keluarga membawa jenazah korban letusan pistol polisi, Mahrizal Ilham Aulia, ke Kamar Jenazah RSUD Blambangan.

Penyidik Periksa Lima Saksi, Sanksi Menanti Brigadir EB

BANYUWANGI – Empat hari kritis, Mahrizal llham Aulia alias iil, korban tertembak pistol anggota Polsek Songgon Jumat lalu (30/7) akhirnya meninggal dunia di RSUD Blambangan kemarin (3/7). Korban yang merupakan warga asal Dusun Balak Kidul, Desa Balak, Kecamatan Songgon itu meninggal pukul 06.45.

Kabar duka itu diterima oleh pihak keluarga pada pukul 09.00. Edi Prayitno, paman korban yang datang bersama keluarga yang lain di RSUD Blambangan tidak bisamenyembunyikan kesedihanya.

Duka mendalam sangat dirasakan keluarga. Apalagi, sebelum peristiwa itu terjadi, pada Kamis (29/6), keponakannya itu juga sempat silaturahmi ke rumahnya di Perum Kalirejo, Kecamatan Kabat.

“Saya masih ingat betul, saat silaturahmi masih sehat dan tidak ada firasat apapun,” ujar Edi Prayitno kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi saat ditemui di kamar mayat RSUD Blambangan, kemarin (3/7).

Lalu bagaimana sikap keluarga atas meninggalnya Ilham tersebut? Edi masih enggan berkomentar banyak. Karena semuanya akan dibicarakan dengan semua pihak keluarga. “Saya tidak tahu persis kejadiannya, jangan tanya saya,” cetusnya.

Hal senada juga diungkapkan Nurainiyah, 50, yang juga bibi korban. Perempuan itu juga tak mampu membendung air mata yang terus membasahi pipinya. Dia mengaku baru mendapat kabar jika keponakannya meninggal dunia pukul 11.00.

“Kami masih fokus pemakaman dulu. Setelah itu baru nanti akan rapat keluarga, seperti apa langkah selanjutnya,” cetus wanita berkerudung itu. Sementara itu, Kapolres Banyuwangi AKBP Agus Yulianto melalui Kasubag Humas AKP Bakin mengatakan, pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

Bahkan, Polres Banyuwangi juga dipastikan akan memikirkan kelanjutan masa depan istri dan anak korban yang masih kecil. “Insya-Allah pihak keluarga sudah menerima, dan tentu Polres sudah memikirkan tentang masa depan keluarga yang ditinggallcan,” kata Bakin.

Terkait tindak lanjut terhadap Brigadir EB, pihak Satuan Reskrim Polres masih terus melakukan penyelidikan. Sehingga, bisa dipastikan proses hukum selanjutnya. “Kita evaluasi dan Satreskkrim juga akan melakukan gelar perkara apakah ada indikasi hal hal lain saat kejadian,” terang Bakin.

Saat ini, yang dilakukan Polres Banyuwangi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap Brigadir EB, bahkan yang bersangkutan statusnya kini masih terperiksa. Tidak hanya itu, Polres Banyuwangi juga telah memeriksa para saksi yang ada di sekitar lokasi kejadian.

“Total sudah ada lima orang saksi yang diperiksa untuk kami mintai keterangan,” terasnya. Bakin menegaskan, jika terbukti ada kelalaian, tentu akan ada sanksi yang akan diterapkan. Namun demikian, sanksi yang dijatuhkan kepada Brigadir EB tersebut masih akan melihat dari hasil gelar perkara dan kadar kesalahan atau kelalaian yang dilakukan bersangkutan.

“Mengenai pengawasan senjata api (Senpi) kepada anggota, tentu menjadi kewenangan Kapolres,” tandasnya. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Mahrizal Ilham, korban kena tembak di Pos Pam Wisata Hutan Pinus, Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jumat lalu (30/6) sempat dirawat di RSUD Blambangan.

Setelah menjalani operasi selama lima jam jumat malam lalu, kondisi pekerja harian lepas (PHL) masih kritis. Korban pun tak sadarkan diri selama di RSUD. (radar)