BANYUWANGI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyuwangi dilaporkan ke Polisi terkait dugaan penipuan bantalan serta alat coblosan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018.
Sebagai pelapor, Edi Suprapto didampingi Amir Khan usai mendatangi Mapolres Banyuwangi mengatakan, sejak penyelenggaran Pilgub Jatim 2018 hingga kini pihaknya belum menerima Surat Perintah Kerja (SPK) untuk pengadaan alat coblos dan bantalan dari KPU Banyuwangi.
“Padahal semua barang sudah dikirim ke KPU Banyuwangi untuk kepentingan Pilgub Jatim tahun lalu,” kata Edi Suprapto yang didampingi Amir Ma’ruf Khan seperti dilansir dari timesbanyuwangi
“Semua (KPU) sudah saya kejar tapi alasannya berbelit–belit,” imbuhnya.
Akibatnya, Edi Suprapto yang akrab disapa Gus Edi tersebut harus menanggung kerugian sebesar Rp 43 juta.
Diakui Gus Edi, sejak 2008 – 2009 pihaknya telah menjadi rekanan KPU Banyuwangi. Selama ini komitmennya tak pernah ada masalah.
“Biasanya percaya percaya saja. Tapi sejak kejadian ini disuruh kerja namun sampai sekarang SPK tidak dikeluarkan,” terangnya.
Mengenai alasan kenapa baru sekarang kasus ini dilaporkan ke aparat penegak hukum, Gus Edi mengaku itu dikarenakan dirinya selalu dijanjikan bakal diberi proyek baru untuk mengganti kerugian yang ditanggung. Dan dirinya juga tidak boleh membuat keributan di luaran.
“Ternyata ada pekerjaan baru, dan itu tidak diberikan kepada saya, malah diberikan ke pihak lain,” bebernya.
Terkait dugaan tersebut, sementara ini ada 9 nama yang dilaporkan ke polisi di antaranya adalah para komisioner KPU.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait dilaporkannya KPU ke polisi tersebut, pihak KPU masih enggan untuk berkomentar.
Hal itu dikarenakan, saat ini KPU Banyuwangi sedang melakukan proses rekapitulasi suara Pemilu 2019 tingkat kabupaten yang sudah digelar sejak Rabu 1 Mei 2019 di Hotel Mirah.
