PESANGGARAN – Aksi teror berupa ledakan bom di sekitar gedung Sarinah, Jalan MH. Thamrin, Jakarta, pada Kamis (14/1) tampaknya tidak berpengaruh terhadap wisatawan asing di pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Para pelaku wisata menganggap teror bom di Jakarta itu satu hal yang biasa. Para turis asing banyak yang tidak menanggapi serius teror itu. “Mereka tahu ada bom, tapi tetap biasa saja,” cetus Tejo Sastro, 27, salah satu guide wisatawan asing.
Para turis asing yang dia kawal, terang dia, juga tidak merasa risau saat tahu ada bom meledak di sejumlah titik di ibu kota. “Sikap para turis tidak ada perubahan apa-apa. Juga tidak ada yang takut,” ungkapnya. Menurut Tejo, sikap tidak panik para turis asing itu dianggap wajar.
Malahan, saat di Gunung Tumpang Pitu ada kerusuhan dengan aksi bakar, para turis asing juga tidak ada yang takut. “Semua itu tergantung para guide yang mendampingi,” ungkapnya. Mesk tidak takut, tapi untuk komunikasi dengan orang yang baru dikenal, para turis asing itu sangat hati-hati, terutama terkait agama.
“Jangan tanya masalah agama, itu termasuk sensitif,” cetusnya. Tejo mengaku saat ini sedang mengawal turis asing dari Rusia. Mereka adalah Yana, 31; Stas, 43; dan Dimitry, 43. Ketiga wisatawan itu sudah tiga hari tinggal di Pulau Merah. Selama berada di Pesanggaran, mereka suka bermain selancar. “I am not afraid,” sebut Yana. (radar)
