BANYUWANGI – Kuota calon jamaah haji (CJH) Banyuwangi 2016 berpotensi bertambah. Pasalnya, kuota CJH Provinsi Jawa Timur 2016 mengalami kekurangan 2.741 orang. Kabar itu sampai di Kementerian Agama (Kemenag) baru-baru ini.
Kepala Kemenag Banyuwangi, Santoso, melalui Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Mukhlis, mengatakan untuk mengisi kekurangan itu pihak provinsi meminta setiap kabupaten/kota di Jawa Timur mengajukan nama-nama jamaah usulan.
Mengenai jamaah usulan tersebut, Mukhlis belum bisa memastikan berapa yang akan diajukan Banyuwangi. “Tidak sampai seratus orang. Kita lihat saja berapa nanti yang ditetapkan Kemenag Kanwil Jatim. Sebab, jamaah yang kita usulkan itu memungkinkan ada yang diterima dan ada yang tidak,” ujarnya di kantornya kemarin (14/6).
Seperti diketahui, calon jamaah haji ini berjumlah 956 jamaah. Sebagian besar, yakni 867 jamaah, telah melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahap pertama. Pelunasan BPIH tahap pertama dilakukan oleh 911 CJH. Rinciannya, 867 jamaah tetap dan 44 jamaah cadangan.
Meski sudah melunasi, jamaah cadangan belum tentu berangkat tahun ini. Jamaah cadangan itu akan menggantikan jamaah porsi 2016 yang gagal berangkat tahun ini. Saat ini sudah ada dua jamaah tetap 2016 yang melapor mengundurkan diri.
“Alasan keduanya hampir sama, karena istrinya tidak berangkat di waktu yang sama dengan dia,” ungkap Mukhlis. Sementara itu, jamaah usulan yang diajukan ke Jawa Timur jika telah disetujui maka akan melunasi BPIH pada pelunasan tahap kedua yang dibuka mulai 20 Juni hingga 30 Juli.
Mereka yang diusulkan merupakan jamaah yang pernah berhaji dan memang akan berangkat tahun ini, jamaah lanjut usia beserta pendampingnya, dan jamaah yang masuk usulan penggabungan mahram. Persiapan dokumen 911 jamaah, kata Mukhlis, juga dipastikan tuntas.
Sisanya menunggu pelunasan tahap ke dua. “Paspor untuk jamaah usulan akan dibuat ketika mereka sudah dipastikan menjadi calon jamaah haji 2016 dan telah melakukan pelunasan,” bebernya. Dalam waktu dekat Kemenag akan menyusun jadwal manasik bersama di tiap-tiap Kantor Urusan Agama (KUA).
“Kalau KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) sudah lebih awal. Tetapi, dari kami belum karena menunggu anggaran turun,” tandas Mukhlis.(radar)