PESANGGARAN – Aparat kepolisian tampaknya tidak mau membiarkan aksi perusakan dan pembakaran fasilitas milik PT. BSI. Polda Jatim menerjunkan tim laboratorium forensik (labfor) ke tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, itu kemarin (27/11).
Didampingi anggota dari Polres Banyuwangi, tim labfor dari Polda Jatim itu melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di sejumlah titik yang rusak akibat kerusuhan Rabu (25/11) lalu. Diantara lokasi yang diselidiki adalah di sekitar Pos 13, Pos 1, dan gudang yang terbakar di Pos 4.
“Tim Labfor Polda Jatim turun untuk melakukan penyelidikan penyebab kebakaran,” cetus Kapolres Banyuwangi, AKBP Bastoni Purnama, melalui Kasubag Humas AKP Subandi. Subandi menyebut, ada beberapa titik yang diperiksa tim labfor dari polda itu.
Yang pasti, tim labfor itu me meriksa semua lokasi yang rusak dan terbakar akibat aksi massa kontra tambang emas. “Ini dari pagi hingga sore belum selesai,” katanya. Mengenai hasil penyelidikan dan pemeriksaan tim labfor, Subandi mengaku masih belum mengetahui. Sebab, tim masih bekerja dan akan mengolah hasil olah TKP.
“Nanti hasilnya akan kita sampaikan ke publik,” cetusnya. Subandi menegaskan, dalam aksi massa hingga terjadi perusakan dan pembakaran itu tidak ada warga yang diamankan. Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.
“Semua masih kita selidiki,” katanya. Suasana di lokasi sekitar tambang emas di Gunung Tumpang Pitu kemarin (27/11) tampak normal. Meski demikian, aparat kepolisian, TNI AD, dan TNI AL, terlihat masih siaga penuh.
“Anggota tetap kita siagakan,” ungkapnya. Subandi menyebut aparat keamanan disebar di beberapa titik di sekitar Gunung Tumpang Pitu. Selain ditempatkan di sejumlah titik, anggota juga ada yang melakukan patroli. “Kita juga kerahkan K9,” katanya.
Ditanya kapan anggota kepolisian akan ditarik, Subandi mengaku belum tahu. Yang pasti, bila kondisi di sekitar lokasi tambang emas yang dikelola PT. BSI itu sudah kondusif, semua akan ditarik. “Kita menunggu sampai kondusif,” cetusnya.
Sementara itu, pihak PT. BSI selaku pelaksana penambangan emas hingga sore kemarin (27/11) belum bisa dimintai keterangan. “Kita tidak berani memberi informasi. Semua langsung dari Jakarta,” ucap Humas PT. BSI, Musmin Nuryandi. (radar)