Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lagi, Tari Gandrung Diundang ke Istana

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Penampilan Tari Gandrung di Istana Merdeka

BANYUWANGI – Tari Gandrung kembali mendapatkan kehormatan untuk tampil di istana Presiden. Presiden Joko Widodo mengundang Gandrung sebagai suguhan atraksi budaya pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus 2017 mendatang.

Kepastian diundangnya gandrung ke Istana Presiden itu disampaikan langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M. Yanuar Bramuda. “Bapak Presiden melihat gandrung jadi salah satu icon menarik pada perayaan peringatan kemerdekaan 17 Agustus, dan kami diundang tampil kembali di Istana Presiden,” ujar Bramuda.

Untuk memenuhi undangan Istana tersebut, lanjut Bramuda, pihaknya telah menyiapkan dengan melakukan seleksi kepada 250 penari gandrung di Banyuwangi. Tidak hanya melakukan seleksi, tim pelatih juga akan melakukan persiapan dengan melatih koreografi sesuai keinginan istana Presiden.

“Saat ini, tim pelatih sudah gerilya melakukan seleksi,” terangnya. Meski waktu yang cukup mepet, dia optimistis apa yang diinginkan istana Presiden bisa terpenuhi. Proses seleksi tidak hanya mencakup sanggar-sanggar tari, melainkan diseleksi dengan ketat.

Mengingat, tampil di istana Presiden membutuhkan penari yang benar- benar siap. Tidak hanya siap mental, melainkan siap dari fisik. Karena untuk perjalanan ke Jakarta saja membutuhkan waktu perjalanan dua hari, setelah sampai tim penari dan seniman langsung geladi dan besoknya tampil di hadapan undangan kepresidenan.

“Maka tim pelatih juga benar-benar selektif dalam melakukan proses seleksi ini,” terangnya. Mengenai kapan waktu tampil 250 penari gandrung tersebut di istana, Bramuda masih belum bisa memastikan dan terus intens berkoordinasi dengan pihak istana termasuk dengan pemerintah provinsi Jawa Timur. Karena tari gandrung mewakili Provinsi Jawa Timur di tingkat nasional.

Penjaringan penari gandrung tersebut sekaligus untuk menjaring peserta festival gandrung sewu yang akan digelar pada bulan Oktober mendatang. Bagi Bramuda, diundangnya gandrung untuk tampil ke Istana Presiden merupakan sebuah kehormatan. Apalagi dalam sejarah, di undang dua kali.

Sebelumnya, tari gandrung di undang ke istana presiden dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 88 pada 28 Oktober 2016 lalu. Lebih dari itu, undangan dari istana itu secara tidak langsung juga merupakan simbol penghargaan bagi tradisi Banyuwangi, terutama Tari Gandrung, bisa tampil di hadapan Presiden RI dan tamu kenegaraan lainnya.

“Kami tentu bangga karena kesenian daerah Banyuwangi diminta secara langsung oleh Presiden Jokowi untuk menjadi saiah satu pengisi budaya pada peringatan kemerdekaan 17 Agustus di istana,” tandasnya. (radar)