Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Lahan PDAU Disewakan

SUDAH BESAR: Pohon sengon tumbuh di kawasan unit Perkebunan Kelapa Blambangan, Kecamatan Muncar.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
SUDAH BESAR: Pohon sengon tumbuh di kawasan unit Perkebunan Kelapa Blambangan, Kecamatan Muncar.

MUNCAR – Perkebunan Blambangan Muncar ternyata tidak hanya menghasilkan gula merah. Sebab, sebagian lahan sudah disewakan ke warga sekitar untuk ditanami pohon sengon.

Hingga kemarin, tanaman sengon di lahan Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) tersebut sudah cukup besar. Informasi yang diperoleh wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi menyebutkan, pohon sengon di lahan PDAU tersebut sudah berusia beberapa tahun.

’’Sengon itu sudah lama. Gak tahu kapan dipanen,’’ ungkap Suja’i, salah satu petani jagung di perkebunan itu. Suja’i tidak mengetahui secara pasti, berapa luas lahan PDAU yang ditanami pohon sengon. Hanya, secara umum harga sewa lahan per setengah hektare hanya Rp 650 ribu.

’’Saya sewa lahan ini sebelum ada sengon itu,’’ kata warga Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, itu  Dia membeberkan, semua lahan di area perkebunan ter sebut sudah tidak ada lagi yang kosong. Artinya, se mua lahan sudah banyak yang dikelola warga.  ‘’Hampir semua lahan kebun (PDAU, Red) sudah disewa orang.

Yang menyewa banyak juga dari luar kecamatan,’’ katanya.  Bentuk sewa tersebut ditandai dengan kuitansi. Jika sudah memiliki kuitansi, maka sangat mudah untuk memperpanjang penyewaan. ‘’Sewa setahun boleh, memperpanjang sewa juga gak apa-apa. Tapi kalau di gantikan, terserah yang menyewa,’’ jelasnya.

Suja’i mencontohkan, se tengah hektare lahan yang disewa itu bakal disewakan ke pihak lain dengan harga cukup tinggi. ‘’Saya berikan Rp 5 juta saja. Semua tergantung yang mau menyewa sebelumnya, mau diberikan berapa,’’ katanya. Sementara itu, Kepala Unit Perkebunan Kelapa Blambangan, Suraji, saat di konfirmasi mengakui jika lahan perkebunan tersebut memang disewakan.

Alasannya, hasil panen gula merah yang dikelola unit perkebunan kelapa itu juga tergolong cukup rendah. ‘’Ya memang disewakan kepada para tetangga sini,’’ ujarnya di temui di kantornya kemarin (10/10). Suraji menjelaskan, unit perkebunan kelapa PDAU tersebut hanya mampu memperoleh hasil gula merah seberat 2 ton hingga 2,7  ton per bulan.

‘’Tinggal kalikan saja dengan harga gula per kilogram. Sekarang harga gula Rp 8 ribu,’’ sebut warga Desa Sumber Beras, Ke camatan Muncar, itu. Suraji mengaku bingung men cari jalan keluar agar bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebab, PDAU Blambangan yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu mempunyai sejumlah unit itu juga minim pemasukan. ‘’Kita juga bingung bagaimana cari so lusinya,’’ terangnya. (radar)