PESANGGARAN – Para nelayan yang tinggal di sekitar pesisir Pantai Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, sempat kelabakan kemarin. Ombak di Laut Selatan itu tiba-tiba cukup besar kemarin (8/6).
Ratusan perahu milik nelayan yang bersandar di sekitar Pelabuhan Pancer berserakan setelah dihantam ombak besar itu. Tidak sedikit perahu yang tertimbun pasir yang dibawa ombak.
Bahkan, perahu nelayan ada yang terseret ombak hingga ke tengah laut. Para nelayan yang melihat perahunya tergulung ombak, berjibaku menyelamatkan dengan cara seadanya. Ada yang berusaha menarik menggunakan tali dan mengikatnya, ada juga yang hanya mendorong menggunakan tangan kosong.
“Ada 10 perahu milik nelayan yang rusak,” cetus Paiman, 55, salah satu nelayan asal Dusun Pancer, Desa Sumber agung.
Menurut Paiman, ombak di Laut Selatan yang tiba-tiba datang cukup besar itu terjadi sekitar pukul 08.00. Sebelumnya, cuaca memang kurang bersahabat. “Angin memang cukup besar,” terangnya kepada Jawa Pos Radar Genteng. Ombak besar yang terjadi di pesisir Laut Selatan itu sebenarnya terjadi setiap tahun. Hanya saja, kali ini terbilang cukup besar dibanding tahun lalu.
“Ombaknya lebih besar daripada tahun lalu,” ungkapnya. Saat ombak besar itu datang, terang dia, sejumlah nelayan sudah ada yang melaut. Mereka langsung berhenti dan mengamankan diri. Nelayan lain berlarian menyelamatkan perahunya yang bersandar di sekitar pelabuhan.
“Kita akan libur melaut sampai cuaca baik,” jelasnya sambil menyebut bencana itu tidak sampai menelan korban jiwa. Sementara itu, komandan Pos TNI AL Pancer, Pelda SBA Adianto, mengatakan ombak besar yang terjadi itu merupakan kejadian tahunan.
“Kami mengimbau para nelayan berhati-hati saat bekerja di laut,” katanya. Pantauan di lapangan, terang dia, para nelayan memilih berhenti sejenak sambil memperbaiki perahunya yang rusak. “Meski tidak dilarang penuh, mereka justru berhenti,” ujarnya. (radar)