Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Lereng Gunung Raung Kembali Longsor, Air Sungai Badeng Semakin Keruh

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

SONGGON – Akibat lereng Gunung Raung kembali longsor, harapan warga agar Sungai Badeng di wilayah Kecamatan Songgon dan mengalir ke Kecamatan Singojuruh, Rogojampi, dan Blimbingsari bisa kembali jernih tampaknya masih akan lama.

Pasalnya, akibat longsor yang tejadi pada Minggu (8/4) tersebut, Sungai Badeng yang airnya keruh sejak delapan bulan lalu tersebut malah semakin parah. Daerah yang longsor itu berada di ketinggian 2100 Mdp.

Titik lereng Gunung Raung yang kembali longsor itu, diketahui saat beberapa warga Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon menyusuri aliran sungai Badeng hingga ke hulu. “Oleh warga difoto dan diberikan ke kantor desa,” ujar Kepala Desa (Kades) Sumberarum, Ali Nurfatoni.

Dari keterangan warganya yang naik ke Gunung Raung, terang dia, daerah yang longsor itu di dalam hutan dengan ketinggian 2100 Mdp. Lokasi itu perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso. “Yang kena imbas warga di Banyuwangi,” katanya.

Meski sudah diketahui longsor, tapi kades yang biasa disapa Toni itu mengaku belum tahu penyebab longsornya lereng Gunung Raung itu. “Tim peneliti pekan depan akan turun untuk melakukan penelitian,” cetusnya.

Untuk lereng Gunung Raung yang longsor itu, Toni mengaku sudah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi. “Kita juga terus mengabarkan perkembangannya,” ungkapnya.

Ketua BPBD Banyuwangi, Fajar Suasana melalui Kabid Kedaulatan dan Logistik, Eka Muharam mengatakan, longsor di lereng Gunung Raung yang mengakibatkan aliran sungai Badeng keruh, itu bukan dari aktivitas vulkanik Gunung Raung. Sebab, daerah yang longsor itu diperkirakan di daerah lereng Gunung Pendil yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso. “Ini murni karena longsor,” katanya.

Mengenai penyebab longsor, Eka menduga akibat hujan selama musim hujan 2017 sampai 2018 dengan intensitasnya cukup tinggi di atas norma. Sehingga, itu menimbulkan gerakan tanah di lereng Gunung Pendil. “Ada gerakan tanah yang tidak kuat menahan derasnya air sungai,” cetusnya.

Untuk mengetahui penyebab, dampak, dan upaya penanggulangan yang efektif, jelas dia, itu perlu tenaga ahli yang melakukan penelitian dan pengkajian. BPBD telah berkoordinasi dengan PVMBG Bandung dan menyampaikan permohonan diadakan penelitian dan pengkajian, kemungkinan pekan depan ada tim yang akan datang ke Banyuwangi,” ungkapnya.

Diharapkan hasil penelitian dan pengkajian PVMBG itu, akan memberi rekomendasi penanganan longsor demi pengurangan resiko bencana. “Kita harapkan bisa menemukan titik terang dan solusi untuk bencana ini,” jelasnya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, lereng Gunung Raung di wilayah Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon longsor. Bahkan, longsor itu sudah berlangsung sejak dua bulan lalu. Setiap turun hujan, lereng gunung terus terkikis dengan banyaknya pohon yang tumbang.

Gara-gara lereng gunung yang longsor, aliran sungai Badeng di Desa Paranghaijo, Kecamatan Songgon, sejak dua bulan lalu airnya keruh. Sampai saat ini, masih belum ada penanggulangan.

“Air sungai Badeng keruh, memang dikeluhkan warga,” cetus Kades Sumberarum, Kecamatan Songgon, Ali Nurfatoni.