KALIBARU – Ini peringatan bagi warga yang akan melintas di jalan raya berkelok daerah Gunung Kumitir, wilayah Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Kawasan lereng pegunungan itu mulai longsor. Daerah yang rawan longsor di wilayah Kabupaten Banyuwangi ada di sejumlah titik mulai tikungan tajam patung gandrung hingga terowongan yang menjadi pembatas Kabupaten Banyuwangi dengan Jember.
“Sudah ada beberapa titik yang longsor,” terang Apit, 35, salah satu relawan yang membantu kelancaran lalu lintas di jalur Kumitir. Menurut Apit, setiap musim hujan daerah di sekitar tebing memang sering longsor. Saat ini, ada longsoran di jalur barat Kafe Gumitir dan timur Kafe Gumitir. Tapi, longsoran itu termasuk kecil dan bisa cepat dibersihkan.
“Kalau hujan memang sering longsor,” ungkapnya. Kanitlantas Polsek Kalibaru, Ipda Uuk Supriatna, mengatakan di lereng pada jalur kanan dan kiri Kumitir itu yang sering longsor itu memang tidak semuanya ditumbuhi tanaman penyangga. Dia berharap, tebing yang rawan longsor bisa segera diperbaiki dengan cara dicor atau cara lain.
Kepala bidang (Kabid) Kedaruratan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi, Eka Muharam, mengatakan pihaknya sudah memberikan imbauan agar masyarakat waspada terhadap potensi bencana yang muncul akibat hujan tinggi, khususnya di kawasan pegunungan.
Eka menegaskan tidak semua daerah yang memiliki pegunungan mempunyai kerawanan yang sama. Untuk jalur Kumitir, meski saat ini sudah mulai ada yang longsor tapi itu dianggap masih kecil. Dari data yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tebing yang longsor itu masih dianggap wajar.
Jika ada lokasi yang longsor, pihaknya tidak bisa sesuka hati terlibat, karena wilayah kerjanya berdasar kewenangan daerah. Apalagi, jika longsoran itu tidak sampai makan korban jiwa. Eka menyebut di Kecamatan Kalibaru dan Glenmore sebenarnya potensi banjir tergolong kecil. Potensi yang cukup besar, itu ancaman longsor di sepanjang lereng Kumitir. (radar)
