Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Libur Lebaran, 18 Puskesmas di Banyuwangi Siaga 24 Jam

Foto: merdeka
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: jatimnow

BANYUWANGI – Selama musim libur Lebaran 2019 nanti, Pemkab Banyuwangi menyiapkan layanan kesehatan. Selain mendirikan posko kesehatan di sepanjang jalur mudik nasional, sebanyak 28 puskesmas akan siaga selama liburan nanti. Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, Senin (27/5/2019).

Wabup Yusuf mengatakan, terdapat 18 puskesmas di Banyuwangi yang tetap melayani warga selama 24 jam saat libur Lebaran 2019 ini. Selain juga ada 10 puskesmas yang akan membuka layanan saat libur lebaran nanti.

“Puskesmas yang standby 24 jam nonstop ini adalah puskesmas yang melayani rawat jalan. 18 puskesmas ini kami siagakan terus,” kata Wabup Yusuf seperti dilansir dari jatimnow.

“Untuk yang 10 puskesmas lainnya, jam operasinya mengikuti jam kerja kantor di hari biasa, dari pagi hingga siang hari,” imbuhnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan 8 posko kesehatan untuk para pemudik Lebaran. Posko disebar di sepanjang jalur nasional mulai dari Wongsorejo hingga Kalibaru. Pelayanan posko kesehatan ini tidak dipungut biaya dan disiagakan H-7 hingga H+7 Lebaran.

“Posko kesehatan ini akan bergabung pos pengamanan yang bekerja sama dengan kepolisian, TNI, dan Dishub. Setiap posko kesehatan akan dikerahkan tiga hingga lima tenaga kesehatan. Mulai dari dokter, perawat dan sopir ambulans yang dibagi beberapa shift selama mudik Lebaran,” kata Wabup Yusuf.

Wabup Yusuf mengimbau kepada para pemudik agar memperhatikan tips mudik dan prilaku hidup sehat.

“Jika lelah harap beristirahat, perhatikan keselamatan di jalan selama mudik Lebaran,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr. Widji Lestariono mengatakan ke 28 puskesmas tersebut tersebar di seluruh Banyuwangi.

“Jadi selama libur lebaran nanti di setiap kecamatan di Banyuwangi minimal ada satu puskesmas yang standby melayani warga yang sekiranya membutuhkan layanan kesehatan,” kata dr. Widji.

Selain itu beberapa rumah sakit di jalur mudik juga diminta untuk antisipasi kejadian darurat. Termasuk antisipasi jika ada pengendara yang terlihat lelah untuk dapat dicek kesehatannya.

Pihaknya juga telah bekerja sama dengan pengelola wisata terkait layanan Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat (PPGD) di obyek wisata.

PPGD adalah serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat menyelamatkan pasien dari kematian.

“Kami melatih pengelola wisata di Banyuwangi tentang PPGD ini. Mereka sebelumnya kami bekali pengetahuan tentang pengetahuan teori dan praktek melakukan pertolongan pertama di lokasi kejadian sebelum tenaga medis datang. Ini untuk antisipasi,” pungkas dr. Widji.