Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Lima Desa Kekurangan Air Bersih

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TEGALDLIMO – Lima desa di wilayah Kecamatan  Tegaldlimo, Banyuwangi, kini kekurangan air bersih. Sejumlah tandon air yang pernah dipasang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi sejak empat bulan terakhir tidak ada kiriman lagi.

Untuk kebutuhan konsumsi, warga di lima desa itu terpaksa menggunakan air sumur  yang terasa asin atau harus membeli. “Hasil peme taan, ada lima desa yang kekurangan air bersih,” cetus Camat Tegaldlimo, Ahmad Laini, kemarin (31/7).

Kelima desa yang kini membutuhkan air bersih itu, terang dia, adalah Desa Kalipait, Kendalrejo, Purwoagung, Kedunggebang, dan Desa Ringin  Pitu. “Kelima desa itu memang sering kekeringan saat musim kemarau,” katanya.

Menurut Camat Laini, di wilayah Kecamatan Tegaldlimo itu ada sembilan desa. Pada tahun anggaran 2013 lalu BPBD Banyuwangi pernah memberikan bantuan berupa tandon air bersih di empat desa terdampak kekurangan air bersih. “Saya belum tahu kalau sudah tidak dikirimi air oleh BPBD.

Kami akan koordinasi lagi,” ujarnya. Dari limadesayangkekuranganairbersihitu, paling parah adalah Desa Kalipait. Sejumlah tandon air bantuan BPBD tahun anggaran 2013 itu kini mangkrak karena tidak pernah diisi air bersih. “Sekitar empat bulanan  (tandon) tidak diisi air lagi,” cetus Komariyah, salah  seorang warga Dusun Purworejo, Desa Kalipait.

Menurut Komariyah, di desanya ada tiga tandon air bersih, yakni di depan kantor Desa Kalipait, di depan rumah bidan Retik Setyarini, dan di Kampung Ndarungan, Dusun Purworejo, Desa Kalipait. “Kalau tandonnya diisi air, warga langsung berebut,” katanya sambil menunjuk ke arah tandon air di tepi jalan raya.

Wargalain, Warsini, 51, menyampaikanbahwatandon air bersih di RT 13, RW2, atau depanrumahbi dan Retik Setyarini, itu sudah lama tidak berfungsi. Karena jarang diisi air oleh petugas, tandon air berisi 2.200 liter itu oleh warga akhirnya diturunkan dari fondasi.

“Kalau dibiarkan bisa rusak, makanya oleh warga diamankan,” dalihnya. Sementara itu, Kepala BPBD Banyuwangi, Kusiyadi, mengatakan  di Kabupaten Banyuwangi ada sembilan kecamatan dan 28 desa  yang berpotensi terjadi kekeringan dan kekurangan air bersih selama musim kemarau.

Rinciannya, 6 desa  di Kecamatan Wongsorejo, 3 desa di Kecamatan Pesanggaran, 6 desa di Kecamatan Bangorejo, 5 desa di  Kecamatan Tegaldlimo, dan satu desa di Kecamatan Muncar. Selain itu, lanjut dia, satu desa di  Kecamatan Gambiran, 3 Desa di  Kecamatan Tegalsari, satu desa di Kecamatan Purwoharjo, dan 2 desa  di Kecamatan Kalipuro.

“Jika ada laporan desa terdampak, baru kita akan suplai air bersih ke lokasi,” ujarnya. Sampai saat ini, terang dia, baru tiga kecamatan yang telah melaporkan terdampak kekeringan dan  kekurangan air bersih. Ketiga kecamatan itu adalah Kecamatan Wongsorejo,  Muncar, dan Purwoharjo.

“Khusus untuk Kecamatan  Wongsorejo dan Purwoharjo sudah kita drop air bersih, sementara  Kecamatan Muncar baru besok (hari ini) akan dikirim,” jelasnya. Mengenai kekurangan air bersih di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, pihaknya sudah memasukkan daerah itu sebagai kawasan terdampak.

Hanya saja, sejauh ini masih belum ada laporan dari pihak keca matan. “Ini baru saja camat Tegal dlimo telepon, lusa kita kirim,” janjinya. Berdasar pemetaan desa terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih itu, jelas dia, BPBD hanya akan menyuplai kebutuhan dasar air bersih, yakni untuk kebutuhan konsumsi layak minum.

Di beberapa  daerah di Banyuwangi, untuk kebutuhan rumah tangga masih tersedia air, hanya rasanya tidak  layak untuk dikonsumsi. “Kita siap didistribusikan 341 tangki air bersih untuk kebutuhan dasar air bersih dari PDAM yang sudah melalui uji kualitas layak konsumsi ke desa terdampak kekeringan,” tandasnya.  (radar)