Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Luka Operasi Tersangka Perampokan Belum Kering

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Dua Perampokan di Desa Kepundungan Kecamatan Srono

GENTENG – Dua pelaku perampokan Abdul Aziz, 41, dan Misnatun, 41, yang beraksi di rumah Slamet Rihaini, 47, warga Dusun/Desa Kepundungan, Kecamatan Srono pada Rabu dini hari (13/9), hingga kemarin (26/9) masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Genteng.

Setelah menjalani perawatan selama dua pekan, kondisi kedua tersangka terlihat mulai baik. Tapi, masih perlu menjalani perawatan. “Secara umum ke dua pasien (pelaku perampokan) menunjukkan tanda-tanda membaik,” cetus Humas RSUD Genteg, dr. Sugiyo Sastro.

Menurut dokter Sugiyo, kondisi Abdul Aziz warga Dusun Bendelan, Dasa/Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, yang terkena ledakan bondet pada tangan kiri dan matanya justru membaik. Meski mengalami kebutaan pasca operasi, proses penyembuhan cukup cepat. “Pasien yang matanya buta itu membaik,” jelasnya.

Sedang pasien lainnya, Misnatun, 41, warga Desa Ramban, Kecamatan Cerme, Kabupaten Bondowoso, yang tertembus timah panas pada pinggang dan kaki masih lemah pasca operasi pengambilan proyektil dan penyambungan usus. “Kalau yang Misnatun itu masih kurang bagus,” ucapnya.

Menurut dokter Sugiyo, saat operasi untuk mengambil proyektil itu USUS pasien terpaksa dipotong sepanjang lima centimeter. Luka akibat operasi itu, hingga kini belum pulih. “Molor karena lukanya belum menutup, itu ususnya dipotong lima certtimeter,” ungkapnya.

Dokter Sugiyo memprediksi jika semua rencana medis berjalan normal, kedua pasien itu akan membaik dan bisa meninggalkan rumah sakit sepekan lagi. “Seminggu lagi sehat dan bisa dibawa pulang,” katanya.

Sementara itu, meski kondisinya tidak terlalu membaik, Misnatun yang ditunggui istrinya mengaku tidak tahu menahu aksi perampokan itu karena diajak. “Saya itu tidak tahu menahu, setiap hari hanya bekerja di sawah,” ujar Misnatun.

Misnatun minta maaf kepada keluarga korban dan menyatakan tobat dan tidak akan melakukan perbuatan kejahatan lagi. “Suami saya itu setiap hari hanya di rumah,`saya mohon ada keringanan hukuman,” pinta Dewi Fatimah, 25, istri Misnatun. (radar)