Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mahasiswa Stikes Dibekali ESQ dan Hipnoterapy

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi menggelar donor darah dan pelatihan Emotional Spiritual Quotion (ESQ), Sabtu (17/3) lalu. Dua kegiatan ini merupakan rangkaian seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun 2011-2012 yang belum terlaksana.

Direktur Stikes Banyuwangi, H. Soekardjo, S.Kep., MARS., mengatakan donor darah diikuti oleh seluruh civitas akademika Stikes. Sementara untuk peserta ESQ adalah mahasiswa semester awal program studi D3 Kebidanan, Keperawatan dan S1 Keperawatan.

Dijelaskan, dalam mengarungi pendidikan, Stikes memberikan wawasan tentang pentingnya ESQ dalam meraih kesuksesan. Menurut pria yang sukses membawa Stikes ini, keberhasilan pendidikan atau kerja bukan semata-mata didasarkan pada kecerdasan akademik yang diukur dengan IQ yang tinggi, tetapi lebih pada kecerdasan emosinya.

Peran IQ dalam mendukung keberhasilan di dunia kerja hanya menempati posisi kedua sesudah EQ. “Kecerdasan emosi-spiritual ini merupakan dasar mengenali dan memahami bagian terdalam dari suara hati kita sendiri dan juga perasaan serta suara hati orang lain, di mana suara hati adalah dasar kecerdasan emosi-spiritual dalam membangun ketangguhan pribadi,” ujar Soekardjo.

Sementara itu, peserta pelatihan ESQ yang dibimbing Trainer Trustco Bali, Rosadi Lubis, SH., mendapat wawasan tentang pentingnya Hipnoterapy. Ilmu pengetahuan ini sangat penting bagi persalinan maupun untuk pasien yang dirawat. Metode Hipnoterapy ini, kata Soekardjo, mampu membuat persalinan menjadi rileks tanpa rasa sakit.

Dengan Hipnoterapy ini proses melahirkan menjadi sangat menyenangkan, lancar, dan cepat. Bahkan metode ini dapat membantu kepercayaan diri pasien yang sedang menjalani anestasi. “Mudah-mudahan pelatihan dapat memberikan stimulus bagi mahasiswa Stikes dalam mengarungi pendidikan kesehatan. Sehingga, kelak saat sudah menyelesaikan pendidikan di Stikes mereka menjadi lebih berkarakter,” pungkas mantan Ketua Persatuan Perawatan Nasional Indonesia itu. (radar)