Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Belajar Tentang Pelayanan Publik Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Sejumlah capaian prestasi yang telah diraih Pemkab Banyuwangi terus menginspirasi berbagai pihak untuk belajar ke Banyuwangi. Kini giliran dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) datang ke Banyuwangi untuk belajar pelayanan publik.

Sebanyak 80 mahasiswa program studi (prodi) Ilmu Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Umsida datang ke Banyuwangi untuk belajar dan tentang kebijakan dan pelayanan publik, serta pola kepemimpinan yang diterapkan di Banyuwangi.

Mereka ini diterima dan diberi kesempatan langsung sharing dengan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Ketua Prodi Ilmu Administrasi Publik Fakultas FISIP Umsida, Lailur Musyidah, menyatakan, alasan memilih Banyuwangi sebagai lokasi studi banding ini, karena takjub dengan pesatnya kemajuan Banyuwangi dalam lima tahun terakhir.

“Kami sudah terlalu sering mendengar kehebatan Banyuwangi melalui media, prestasinya banyak sekali. Ini yang menginspirasi kami untuk belajar ke sini,” kata kaprodi di Aula Minakjinggo, Kamis (6/12).

Selama ini, kata Lailur,  pihaknya hanya membaca teori-teori pelayanan publik tanpa tahu prakteknya.

“Dengan datang kesini kami ingin mengetahui praktek pelayanan publik yang sesungguhnya. Makanya saya ajak rekan-rekan dosen lintas prodi dan mahasiswa untuk belajar banyak hal dari Banyuwangi. Khususnya kebijakan dan pelayanan publik,  serta kepemimpinan yang menurut saya tiada duanya,” ujar Lailur.

Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas, dengan rendah hati menyampaikan rasa senangnya bisa sharing dan berbagi ilmu tentang kebijakan pelayanan pubik dengan dosen dan mahasiswa Umsida. Bahkan Anas juga memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya.

Salah satu perwakilan mahasiswa Umsida pun mengajukan pertanyaan tentang pelayanan publik dan bagaimana pemkab Banyuwangi bisa mengajak masyarakat untuk mendukung kebijakan pemkab.

Dikatakan Bupati Anas, bagi Banyuwangi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat  merupakan priorotas utama. Namun, untuk mengajak masyarakat bisa bersama-sama mendukung kebijakan publik tidak mudah, butuh proses dan instrumen yang jelas.  Maka dari itu,  kami membuat instrumen salah satunya festival.

“Dengan festival ini rakyat dibuat senang, mereka diajak langsung terlibat dan bisa merasakan langsung dampaknya. Lewat festival ini ada transaksi ekonomi yang membuat perekomonian masyarakat tumbuh. Ada jaringan tumbuh karena ada pertemuan sosial dan beragam komunitas bertemu disini,” kata Anas.

Dulu Banyuwangi festival hanya ada 16 event, sekarang secara kontinue kita sudah menggarap 77 even dalam satu tahun.

Terkait pelayanan publik, pemerintah terus konsisten memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat dalam segala hal. Kami telah membuat Mall Pelayanan Publik, sebuah layanan yang mengintegrasikan 200 lebih layanan di satu tempat.

“Bagi kami tempat ini sangat efektif dan memudahkan masyarakat. Mereka bisa mengurus dokumen dan surat-surat penting hanya di satu tempat. Misalnya, administrasi kependudukan seperti akte kelahiran dan kematian, Kartu Identitas Anak, KTP, berbagai jenis perijinan, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, PDAM, pertanahan, hingga pembayaran retribusi daerah. Juga ada pengurusan SKCK, perpanjangan SIM dan STNK dalam satu atap,” kata Anas.

Selain itu juga terintegrasinya berbagai layanan ini digagas Pemkab Banyuwangi untuk mendorong layanan yang bersih, transparan, dan akuntabel. “Dengan harapan masyarakat akan senang karena telah dilayani dengan cepat,”pungkas Anas.