Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Manfaatkan Panas Bumi Gunung Ijen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kawasan Gunung Ijen sampai Blawan, Bondowoso, memiliki potensi panas bumi yang cukup besar

BANYUWANGI – Potensi panas bumi di wilayah Gunung Ijen dalam waktu dekat akan dimanfaatkan untuk energi pembangkit listrik. Saat ini, potensi tersebut tengah dalam kajian salah satu perusahaan yang memiliki kuasa pertambangan di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan,  dan Pertambangan (Disperin dagtam) Banyuwangi, Hari Cahyo mengatakan, pada tanggal 3 sampai 4 Oktober lalu pihaknya mengikuti workshop panas bumi di Bandung. Dalam workshop itu terungkap bahwa kawasan Gunung Ijen sampai Blawan, Bondowoso, memiliki potensi panas bumi yang cukup besar.

Nah, berdasar data dari Dinas Energi dan  Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim, melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Panas Bumi, disebutkan bahwa pihak yang memiliki kuasa pertambangan di kawasan Gunung Ijen adalah PT Medco Cahaya Geothermal.

Pada tahun 2013, luas wilayah kuasa pertambangan di kawasan itu mencapai 62.620 hektare (ha),” ujar Hari Menurut Hari, saat ini su dah ada nota kesepahaman antara Kementerian ESDM dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tentang percepatan perizinan pengesahan panas bumi kawasan hutan produksi, kawasan hutan lindung, dan kawasan hutan konservasi.

Dikatakannya, berdasar roadmap pengembangan panas bumi se-Indonesia, pada ta hun 2012 dibutuhkan 3.442 Mega watt (MW) energi panas bumi. Namun, dari jumlah ter sebut, baru tercukupi 1.226 MW. Bahkan, jumlah kebutuhan energi panas bumi di tahun 2025 diprediksi men capai 9.500 MW. “Rencana pemanfaatan panas bumi di Ijen dan Blawan akan sangat membantu pengembangan kelistrikan di Indonesia,” kata dia.

Namun demikian, Hari me nekankan agar dalam proses pemanfaatan panas bumi di kawasan Gunung Ijen mem perhatikan keberadaan chatmant area (area tangkapan air, Red) di kawasan ter sebut. “Pemanfaatan panas bumi tersebut harus mengacu pembangunan berwawasan lingkungan,” pung kasnya. (radar)