Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Marak Orgil di Banyuwangi Utara

Ilustrasi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Orang gila (orgil) mendadak marak di wilayah Banyuwangi Utara.

WONGSOREJO – Orang gila (orgil) mendadak marak di wilayah Banyuwangi Utara. Dari pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin (9/9), beberapa orgil terlihat keluyuran di sekitar kawasan Pelabuhan ASDI di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, hingga Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo.

Keberadaan beberapa orgil di pinggir jalan itu tidak hanya mengganggu pengguna jalan, tetapi juga meresahkan warga sekitar. Maraknya orgil berkeliaran ini membuat warga Desa Ketapang dan Desa Bangsring takut.

Tak jarang, orgil mencabuli tanaman di depan rumah warga. Bahkan, ada juga orgil yang mengambil jemuran. Ulah orgil ini tentu membuat jengkel warga. “Celana dalam hilang waktu sedang dijemur. Pas saya tinggal tidur, ada orang gila mengambil jemuran. Saya tidak berani mengejar karena takut dia nanti mengamuk,” ujar Srihartini (35), warga Desa Bangsring.

Sementara itu di Desa Ketapang, orgil meminta makan di warung nasi sekitar Pelabuhan ASDP. Kebanyakan orgil meminta nasi dengan cara menunggu di depan warung. Hal tersebut tentu mengganggu pelanggan yang sedang menikmati hidangan di warung itu.

“Kalau tidak segera dikasih, nungguin di depan warung. Sudah pakaiannya kayak begitu, buat pelanggan tidak betah saja,” ucap Rani (40), pemilik warung di Desa Ketapang. Pengguna jalan juga merasa terganggu dengan aktivitas orgil yang berkeliaran di pinggir jalan. Pengendara takut jika orgil tiba-tiba lari ke tengah jalan.

“Sangat mengganggu. Ya, kalau diam saja begitu tidak masalah, tapi kalau mendadak menyeberang dan kena tabrak bisa bahaya,” ungkap Surya (25), pengendara motor. Sebenarnya, pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Banyuwangi sudah rutin berpatroli. Akan tetapi, masih banyak orgil yang melintas dan berkeliaran di pinggir jalan di wilayah Banyuwangi Utara. Orgil yang berkeliaran di jalan juga tidak diketahui dari asalnya.

“Setiap hari selalu ada saja orgil yang jalan. Padahal Satpol PP sudah sering patroli,” tandas Sahlan (40), warga Desa Ketapang. (radar)