PESANGGARAN – Aksi warga pesisir Lampon, Dusun Ringinsari, Desa/Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, yang memprotes penutupan jalur untuk nelayan ternyata mendapat perhatian serius markas Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Marinir 7 Lampon.
Personel Puslatpur Marinir akhirnya mengajak warga kerja bakti membersihkan pasir di sekitar pantai. Tidak hanya itu, mereka juga membuka dan membersihkan jalur di sebelah barat markas menuju tempat sandar perahu.
Kerja bakti itu diikuti sejumlah petinggi Puslatpur Marinir, seperti perwira staf dan administrasi, Mayor Suhartoyo dan Wadandenlat Intel Antiteror Puslatpur, Kapten Venny T. Wuaten. Sejumlah tokoh masyarakat juga ikut serta, seperti H. Paeno dan H. Jono.
Perwira Staf dan Administrasi, Mayor Suhartoyo, yang mewakili Komandan Puslatpur Marinir 7 Lampon, Mayor (Mar) Ronny Anto nius Purba, mengatakan kegiatan itu merupakan bukti bahwa Marinir dan warga saat ini kompak.
Kerja bakti itu difokuskan membersihkan pasir yang menutupi jalan utama menuju tempat sandar perahu. “Kita membersihkan sisa rob yang menutupi jalan,” jelasnya. Selain itu, terang dia, dalam kerja bakti antara personel Marinir bersama warga itu, juga membuka jalan yang ada di samping musala. Tempat itu, selama ini tertutupi rumput liar yang cukup tinggi.
“Jalur di belakang markas juga kita buka,” katanya. Dalam kerja bakti ini, terang dia, pihaknya sengaja melibatkan semua personel yang ada di Pus latpur Marinir 7 Lampon bersama warga. Dalam kegiatan ini, juga diadakan lomba tarik tambang yang diikuti warga dan Marinir. Ke depan, terang dia, kegiatan yang menyangkut Marinir diupayakan melibatkan warga.
“Agar kebersamaan ini tetap berlangsung,” ucapnya. Untuk penutup acara, jelas dia, dilakukan selamatan yang dilakukan dengan doa bersama. Ini dilakukan untuk keselamatan semua pihak, baik Marinir maupun warga yang ada di pesisir Pantai Lampon. “Selamatan agar kita semua selamat,” cetusnya.
Kerja bakti bersama yang digagas anggota Puslatpur Marinir 7 Lampon, itu disambut baik oleh warga. Mereka mendukung dan senang dengan pembukaan jalan untuk nelayan. “Dengan kegiatan ini terlihat antara Marinir dan warga itu tidak pernah ada gesekan,” cetus H Paeno, salah satu tokoh masyarakat.
Paeno berharap keharmonisan ini bisa dijaga dan diperkuat dengan mengadakan kegiatan bersama di sekitar pesisir dengan melibatkan nelayan “Masyarakat Lampon, khususnya nelayan tidak ada kesalahpahaman,” ungkapnya.
Warga lainnya, Mariono mengaku senang bisa tertawa bersama dengan Marinir. Kerja bakti bersama yang digelar itu, merupakan dambaan warga Kampung Baru. Selama ini, semua aktivitas Marinir bersama warga sudah dijalankan turun temurun. “Ya seperti ini yang kita harapkan, setiap kali ada kegiatan ya dilakukan bersama,” ucapnya. (radar)