Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Masih Belum Terhadang

LOLOS: Zulham berhasil menyingkirkan atlet bulu tangkis Lumajang dan Kota Malang.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
LOLOS: Zulham berhasil menyingkirkan atlet bulu tangkis Lumajang dan Kota Malang.

BANYUWANGI – Torehan manis dibubuhkan kontingen Banyuwangi dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Tingkat Provinsi (Kejuprov) yang digelar di Surabaya mulai kemarin (29/10). Pebulu tangkis di bawah bendera PBSI Banyuwangi lolos dari babak pertama. Tercatat tiga atlet Banyuwangi berhasil lolos ke fase berikutnya.

Catatan gemilang Banyuwangi diawali aksi Zulham. Turun di nomor tunggal putra, Zulham yang meladeni Faisol asal Lumajang membukukan kemenangan dua set langsung. Pebulu tangkis muda Banyuwangi itu menang dengan skor 21-14 dan 21-10. Jejak Zulham berlanjut hingga babak kedua. Menghadapi Ricky asal Kota Malang, Zulham kembali menang dua set langsung.

Pertandingan dimenangi dengan skor 21-7 dan 23-21. “Zulham lolos ke babak ketiga,” terang Aditya Wahyono, ofi sial bulu tangkis Banyuwangi. Catatan impresif Zulham juga diikuti atlet Banyuwangi lain, Nelly, yang turun di tunggal putri. Tanpa harus memeras keringat, Nelly dinyatakan menang WO atas Rega asal Kota Madiun. Sayang, hasil manis dua pebulu tangkis Bumi Blambangan itu gagal diikuti Emil.

Menghadapi Vera asal Kabupaten Madiun, Emil dipaksa angkat koper lebih awal. Vera membuat pertandingan berkesudahan 16-21 dan 18-21 sekaligus mengubur ambisi Emil melangkah ke babak berikutnya. Namun, hasil buruk yang dibukukan Emil tidak berlanjut ke tunggal putra. Zacky yang turun menghadapi Andi asal Pasuruan membukukan kemenangan. Dua set dimenangi atlet popda itu dengan skor 21-17 dan 23-21.

Namun, hasil itu tidak membuat kontingen Banyuwangi berpuas diri. Menilik perjalanan di kejurprov, Banyuwangi sadar perjuangan masih panjang. Adit menegaskan, atlet Banyuwangi jangan sampai terlena atas hasil yang dicapai di fase awal.
“Perjuangan masih panjang. Semakin tinggi level, tentu saja lawan yang dihadapi bakal lebih tangguh. Intinya, kami ingin anak-anak tidak over percaya diri,” beber Adit. (radar)