Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Masykur-Gus Maki Menguat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

mTEGALSARI – Perkembangan di arena Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) mengerucut kepada dua nama kandidat ketua tanfidz. Kedua kandidat itu adalah incumbent H. Masykur Aly dan Wakil Ketua Tanfi dziah H. Ali Maki Zaini (Gus Maki). Sejumlah ketua Tanfi dz MWC dan Ranting NU yang me miliki hak suara kebanyakan menyebut nama Masykur dan Gus Maki sebagai kandidat ketua Tanfi dz PCNU Banyuwangi periode mendatang.

Hanya, siapa yang lebih berpeluang di antara dua nama tersebut masih sulit diprediksi. Sebab, masing-masing memiliki peluang yang sama untuk meraih suara terbanyak Sementara itu, kandidat alternatif lain, mantan ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor, Abdillah Rafsanzani, dan Gus Shidiq dari Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Banyuwangi, suaranya semakin tenggelam. Terkait mengerucutnya nama Masykur dan Gus Maki, Bupati Abdullah Azwar Anas mengaku sempat melakukan kontak telepon dengan keduanya.

Dalam sambutannya kemarin, bupati Anas mengatakan, kedua belah pihak sudah sepakat memberi contoh yang baik dalam proses pemilihan ketua tanfidz. “Saya sudah telepon dan pesan, si apa pun yang terpilih harus memberi contoh yang baik. Harus tetap rangkulan, siapa pun yang menang,” tutur Anas. Bupati Anas menjelaskan, sebenarnya tidak ada yang terlalu serius dalam proses pemilihan ketua Tanfidz PCNU. “Saya telepon Pak Masykur dan Gus Maki, mereka santai-santai saja. Saya telepon pengurus ranting, juga tenang.

Jadi, memang per lu sedikit dibuat gawat agar banyak yang datang saat konfercab,” selorohnya. Sementara itu, sampai sore kemarin kandidat Rais Syuriah PCNU tampaknya masih dido minasi nama KH. Hisyam Syafaat. “Persaingan ketat kan ha nya di tanfidziah, kalau rais syuriah sepertinya hanya Kiai Hisyam yang berpeluang,” tutur be berapa peserta. Sementara itu, Konfercab NU Banyuwangi dibuka Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah (PWNU) Jawa Timur KH. Agus Ali Masyhuri. Dia datang mewakili Ketua Tanfidz PWNU Jatim KH. Hasan Mutawakil Alallah.

Pembukaan Konfercab NU tersebut ditandai dengan pemukulan beduk oleh Kiai Agus Ali Mashuri dan Bupati Abdullah Azwar Anas. Pemukulan beduk itu di saksikan Rais Syuriah PCNU KH. Hisyam Syafaat dan Ketua Tanfidziah PCNU H. MasykurAli serta Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko. Acara yang dimulai pukul 08.00 tersebut dihadiri ribuan peserta dari 24 MWCNU, ratu san Ranting NU, para tokoh lintas agama, organisasi massa Islam, tokoh partai politik, dan para pejabat Pemkab Banyuwangi. Dalam sambutannya, Kiai Ali Mashuri berpesan agar seluruh pengurus NU menghindari konflik sesama kader agar ke bersamaan tetap terbangun. “Kalaupun ada perselisihan pen dapat, itu bisa diselesaikan se cara intern.

Tidak boleh sampai keluar kemana-mana,” pesan pengasuh Pondok Pesantren Bumi Selawat Tulangan, Si doarjo, itu. Kiai Ali juga berpesan agar dalam mencari program hendaknya yang realistis dan disampaikan dengan bahasa rakyat, sehingga mudah dipahami. “Kalau buat program jangan yang ndakik-ndakik, bahasannya yang merakyat,” tuturnya. Selain itu, dia berpesan agar se tiap MWCNU di masing-masing kecamatan mendirikan pendidikan NU berbasis keislaman. Minimal di tingkat SMP diajarkan membaca kitab kuning dan bahasa Arab. Yang tidak kalah penting, siapa pun yang terpilih menjadi rais syuriah dan ketua tanfidziah hendaknya merawat jaringan sampai tingkat ranting, se hingga program-program NU bisa dilaksanakan dengan baik. (radar)