Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mayat Membusuk, Organ Tubuh Ada yang Hilang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ROGOJAMPI – Mayat berkelamin laki-laki dengan tubuh sudah membusuk, ditemukan warga dengan posisi terlentang di dasar  sungai yang ada di Dusun Krajan, Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi, Senin sore (18/1).

Lokasi penemuan mayat berupa  jurang dengan kedalaman sekitar lima meter, sempat membuat warga  dan aparat kepolisian kesulitan untuk melakukan evakuasi. Jenazah korban, itu baru berhasil diangkat pada Selasa dini hari (19/1).

Mayat yang tidak diketahui identitasnya atau Mr X, kali pertama ditemukan oleh Mahmud, 45, dan  Samsi, 32, keduanya warga Desa Kaotan, Kecamatan Rogojampi. Pada Senin (18/1), sekitar pukul  15.00, keduanya mencari madu dengan melintas di atas sungai  Kedung Kolong.

“Kami sedang mencari sarang tawon untuk diambil madunya,” terang Mahmud. Saat melewati sungai Kedung Kolong, Mahmud melihat ada benda yang mirip manusia dengan posisi terlentang dasar sungai yang  cukup dalam.

“Jurangnya itu sangat dalam, sekitar lima meteran,” ungkap Mahmud pada Jawa Pos Radar Genteng, Senin malam (18/1). Karena penasaran, Mahmud mengajak Samsi, temannya, untuk memastikan dengan cara mendekati barang misterius itu.

Setelah posisinya dekat, keduanya terkejut karena yang dilihat itu memang manusia yang sudah  meninggal dan membusuk. Mayat  itu, juga sudah mengeluarkan bau yang tidak sedap. “Kami takut dan langsung pulang,” ujarnya.

Karena rasa takut itu, keduanya tidak berani menyampaikan penemuan mayat itu pada warga.  Baru pada pukul 21.00, Samsi menyampaikan ada mayat lelaki di jurang sungai kepada Kepala Dusun (Kadus) Krajan, Desa Kedaleman,  Kamsani,40.

Saat itu  juga, Kamsani melaporkan kepada  Polsek Rogojampi. Dari laporan itu, sejumlah anggota  Polsek Rogojampi yang dipimpin langsung Kapolsek Rogojampi, Kompol Toha Choiri, meluncur ke lokasi kejadian. Untuk  sampai di lokasi, petugas harus berjalan kaki sejauh 400 meter  dengan menyeberangi sungai dan  melewati persawahan.

“Jalannya susah, penerangan hanya pakai lampu senter,” terang Kadus Krajan, Desa Kedaleman, Kamsani. Bersama puluhan warga yang penasaran dan ingin tahu kabar ada penemuan mayat, polisi akhirnya sampai di lokasi kejadian.

Posisi mayat yang berada di dasar sungai dengan kedalaman sekitar lima meter, ternyata tidak mudah untuk dilakukan evakuasi. Apalagi, lampu penerangan juga sangat  minim. Bukan hanya itu, medannya cukup curam dan terjal.

“Mayatnya  juga sudah membusuk dan bau,” terangnya. Warga yang sempat melihat jasad mayat bernasib malang itu, sempat menduga korban itu diduga dibakar. Dugaan itu, karena tubuhnya terlihat gosong. “Seperti bekas dibakar, badannya gosong semua,” cetus Tohariyah, 50, salah satu  warga sekitar.

Berita penemuan mayat itu, ternyata sangat cepat menyebar. Selama menunggu evakuasi, ratusan  warga dari Desa Kedaleman  dan Kaotan berjubel di sekitar  lokasi. Diantara warga, ada yang nekat ikut turun ke dasar jurang.

Setelah menunggu hampir tiga  jam lamanya, baru sekitar pukul 00.05 pada Selasa (19/1), jenazah  korban berhasil dievakuasi dari dasar sungai. Untuk sementara, jasad yang sudah dimasukkan dalam kantong jenazah itu dimasukkan  dalam ambulans milik Puskesmas Gitik, Kecamatan  Rogojampi, dan dibawa ke RSUD   Blambangan.

“Jenazah kita kirim ke RSUD Blambangan untuk di otopsi,” terang Kompol Toha Choiri. Pada saat penemuan itu, Kapolsek mengaku belum bisa memastikan penyebab meninggalnya korban yang jenazahnya ditemukan di dasar  sungai Kedung Kolong, Dusun Krajan, Desa Kedaleman.

“Kita  menunggu hasil otopsi,” dalihnya. Jika dilihat dari ciri-ciri fisik, jelas  dia, mayat kelamin laki-laki itu berumur sekitar 50. Karena kondisi  sudah membusuk, wajah dan ciri-ciri tubuhnya tidak bisa dikenali. “Diperkirakan sudah meninggal sejak dua minggu lalu.

Sementara itu, hasil pemeriksaan petugas forensik RSUD Blambangan menyebut, kondisi tubuh mayat lelaki yang tidak ada identitasnya  itu, sudah membusuk hingga sulit untuk diidentifikasi. “Mayatnya sudah membusuk,”  terang dokter forensik  RSUD Blambangan, dr.  Solakhudin.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan,  terang dia, ada penyumbatan pembuluh darah  pada kepala. Dan itu, diduga karena adanya benturan benda tumpul. “Ada bekas benturan benda tumpul pada kepala,” katanya.  Apakah benturan benda tumpul pada bagian kepala itu sebagai penyebab meninggalnya  korban?,

Solakhudin menyebut masih perlu  pendalaman. “Bisa saja karena benturan benda tumpul pada kepala itu,” duganya. Solakhudin menyebut, jasad tubuh Mr X yang ditemukan meninggal di dasar sungai Dusun Krajan, Desa Kedaleman, itu bukan hanya  membusuk.

Tapi, sebagian organ pada perut sudah banyak yang hilang. “Perutnya bolong, organ banyak yang yang hilang,” ujarnya. Dengan serius Solakhudin mengaku tidak tahu hilangnya organ tubuh yang hilang itu. Yang pasti, tubuh korban sudah membusuk.

“Tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuhnya,” ungkapnya. Mayat yang ditemukan sudah membusuk itu, jelas  dia, diduga sudah meninggal sejak 20 hari lalu. Tubuh  korban yang gosong, itu bukan karena bekas dibakar. “Proses alamiah pada tubuh yang mulai membusuk memang seperti gosong,” cetusnya.(radar)