Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menanti Setahun, 1.119 Pegawai Berstatus PNS

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Sebanyak-1.119-CPNS-yang-memperoleh-SK-PNS-dari-Bupati-kemarin-berkumpul-di-Balai-Diklat-Licin.-Sejak-hari-itu-mereka-menyandang-status-sebagai-PNS.

LICIN – Wajah-wajah semringah terpancar dari ratusan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Banyuwangi yang memenuhi aula Balai Diklat Licin kemarin pagi (13/4). Hari itu mereka terlihat bahagia karena menerima surat keputusan (SK)  Bupati terkait status mereka yang sudah berubah  menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ada 1.119 orang yang datang pagi itu. Mereka semua sudah menanti sekitar satu tahun untuk mendapatkan SK Bupati. Para CPNS yang berstatus mulai dari guru, dokter dan pegawai SKPD lainnya itu memenuhi seluruh  ruang aula dan lapangan yang  ada di balai diklat.

Usai menerima SK tersebut, secara resmi mereka menyandang status sebagai PNS yang memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan PNS  lainnya. Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi, Sih Wahyudi mengatakan, semua CPNS yang sejak setahun lalu menanti, kini sudah menjadi PNS.

Nantinya per 1 Mei, semua PNS tersebut akan memperoleh gaji  secara utuh. Bahkan kemungkinan mereka pun akan memperoleh kesempatan untuk mendapatkan  gaji ke-14 yang dijan jikan pemerintah  pada tahun ini. Seluruh CPNS yang memperoleh  SK pada hari itu, menurut Sih, terdiri dari 1.043 tenaga honorer  K2 dan 76 rekrutmen jalur umum  dan dokter.  Dan sejak hari itu   mereka sudah harus mematuhi seluruh kewajiban sebagai pegawai negeri.

“Hari ini kita bagikan seluruh SK untuk para CPNS. Alhamdulillah semuanya ada, tidak ada yang meninggal dunia,” ujar Sih. Meskipun ada tambahan lebih dari 1.000 orang sebagai PNS, Banyuwangi masih membutuhkan sekitar 4.215 PNS lagi. Dimana yang paling besar adalah kebutuhan terhadap guru SD.

Terbilang banyak sekolah dasar di Banyuwangi yang memiliki guru kurang dari 8 orang di setiap sekolahnya. Padahal ideal minimalnya, sebuah SD harus memiliki 8 orang guru. Sih menambahkan, kebutuhan  itu cukup sulit dipenuhi karena moratorium mengenai pengangkatan CPNS baru masih diberlakukan.  Ditambah lagi daerah  pun tidak memiliki wewenang untuk pengadaan pegawai honorer.

Sehingga beban untuk  menutupi PNS yang pensiun sampai 30 orang setiap bulannya cukup sulit dipenuhi. “Kita sudah ajukan 1.800 formasi  CPNS dengan 1.300 di antaranya adalah guru SD. Awalnya sempat dikabarkan akan ada pengangkatanCPNS, ternyata ada moratorium sehingga belum ada pengangkatan pegawai lagi,”  terangnya.

Diungkapkan Sih, sempat ada kabar mengenai pengangkatan CPNS bidan yang akan dikeluarkan oleh kementerian kesehatan. Dimana ada 161 formasi  yang disediakan oleh pusat untuk Banyuwangi. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada kejelasan  mengenai kapan formasi itu akan disediakan.

“Pembagian SK ini terhitung cepat kalau dibanding kabupaten lainnya. Kita berharap bisa dimanfaatkan dan dijaga dengan baik oleh para PNS.  Tinggal yang kita pikirkan bagaimana supaya 1.937 K2 yang belum lolos tahun lalu bisa segera memperoleh  kesempatan menjadi  CPNS,” pungkasnya.

Sementara itu, usai menerima SK, sebagian PNS baru itu meluapkan kebahagiaannya dengan jalan-jalan di sekitar wilayah Licin. Sebagian lagi mengunjungi stand-stand Banyuwangi Art Week di Taman Blambangan.

“Alhamdulilah, akhirnya SK PNS ini saya terima. Sekarang saya benar-benar PNS. Sebelumnya saya pernah hampir putus asa karena takut tidak ada pengangkatan CPNS. Saya benar-benar bersyukur,” kata Mohamad Holid, PNS berusia 50 tahun. (radar)