Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mengarah Motif Dendam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Jenazah Yeni dan Sherly Dimakamkan

GENTENG – Setelah menempuh perjalanan panjang dari Nusa Tenggara Barat (NTB), dua tersangka kasus pembunuhan Jane Ariswati alias Yeni, 57, dan putrinya, Sherly Kurniawati, akhirnya tiba di Mapolsek Genteng Minggu malam kemarin (27/5). Kedua tersangka, yaitu Dimas Yudo Pranoto, 25, warga Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, dan Bayu Trilaksana Putra, 21, warga Dusun Cangaan (bukan Sawahan seperti berita sebelumnya), Desa Genteng Wetan, itu langsung dije- bloskan ke ruang tahanan.

Pagi kemarin (28/5), kedua tersangka yang sama-sama pernah bekerja di rumah Yeni di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, itu langsung menjalani pemeriksaan di ruang Reskrim Polsek Genteng. Sayang, dari pemeriksaan sementara tersebut, polisi belum bisa mengungkap motif mereka menggantung ibu-anak juragan kerupuk itu. Keduanya masih dimintai keterangan seputar kronologi pembunuhan sadis di Dusun Pandan tersebut.

Saat ditanya motif di balik aksi pem- bunuhan tersebut, polisi masih be- lum berani menjawab. “Sabar dulu, masih dalam penyidikan,” kata Kapolsek Genteng, Kompol Heru Kuswoto, kemarin. Sementara itu, informasi yang ber- hasil dihimpun wartawan koran ini menyebutkan, para tersangka nekat membunuh karena dendam pribadi. Selama bekerja menjadi sopir dan kernet di rumah juragan kerupuk tersebut, keduanya kerap menerima perkataan yang tidak enak.

Namun, ketika dikonfirmasi terkait kabar tersebut, Kapolsek Heru enggan menjawab. “Bisa arahnya ke sana (dendam pribadi, Red). Tapi itu nanti dulu, karena kami masih melakukan pemeriksaan,” katanya. Kapolsek Heru mengimbau Yazid yang saat ini masih buron agar segera menyerahkan diri. “Bisa menyerahkan diri ke polsek terdekat. Kalau takut, langsung menghubungi saya saja, nanti saya jemput di mana posisinya,” tuturnya.

Sementara itu, tepat tujuh hari setelah kejadian, jenazah Yeni dan Sherly dimakamkan di pemakaman warga Tionghoa di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng. Sebelumnya, jenazah dua korban disemayamkan di Gedung Persemayaman di Dusun Curahtangi, Desa Setail, Kecamatan Genteng. Tak ada komentar apa pun dari pihak keluarga dan para kolega korban. Mereka masih larut dalam kesedihan.

Sejak upacara di Gedung Persemayaman di Desa Setail hingga pemakaman di Desa Genteng Wetan kemarin mereka tidak mau berkomentar. Diberitakan sebelumnya, polisi berhasil membekuk dua pemuda tersangka pembunuh Jane Ariswati alias Yeni, 57, dan anaknya, Sherly Kurniawati, 18, di sebuah hotel di Jalan Subak, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu lalu (27/5).

Dua tersangka adalah Dimas, 20, dan Bayu, 20, yang sama-sama pernah bekerja kepada Yeni. Dimas pernah menjadi sopir pengantar kerupuk, sedangkan Bayu kernet kendaraan yang disopiri Dimas. Kini polisi memburu satu tersangka lain yang masih buron, yakni Yazid, warga Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon. Kapolsek Genteng, Kompol Heru Kuswoto, mengaku sangat terbantu dengan informasi dari masyarakat dan rekaman closed circuit tele vision (CCTV) di lokalisasi Sumberloh, Kecamatan Singojuruh.

Kompol Heru menuturkan, berdasar keterangan sementara yang didapat petugas, usai membunuh Yeni sekitar pukul 19.00 Selasa malam (22/5), ketiga tersangka menggelar pesta di lokalisasi Sumberloh. Setelah berpesta, Dimas, Bayu, dan Yazid, sempat terekam kamera CCTV di lokalisasi tersebut. Setelah itu, mereka kabur ke Kota Malang menggunakan mobil pikap bernopol P 8006 VO milik korban. “Namun, di Malang, mobil yang mereka tumpangi itu menabrak truk Fuso,” jelas Kompol Heru. Dari Malang, Dimas dan Bayu langsung menuju Kabupaten Sumbawa, NTB. Yazid tetap di Malang dan masuk DPO hingga sekarang. (radar)