Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menteri Rini Soemarno Pesta Durian Merah di Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI Dalam kunjungan kerjanya di Banyuwangi, Menteri BUMN Rini Soemarno spontan mengagendakan kunjungan ke Kampung Durian, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jumat (6/4/2018) sore.

Tiba di Kampung Durian, Rini langsung menikmati beragam durian Banyuwangi. Tentu saja yang tidak boleh terlewat adalah durian merah, varian durian Banyuwangi yang diburu penggemar durian dalam dan luar negeri.

“Top-top,” kata Rini tidak henti mengacungkan jempol tanda merasakan lezatnya durian tersebut.

Rini pun menikmati durian Boneng yang juga salah satu favorit di Kampung Durian. “Durian Boneng ini enak banget. Ini durian asli Banyuwangi,” kata Rini dengan semangatnya, didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Durian Boneng merupakan varietas yang hanya ada satu pohon di Banyuwangi. Durian ini tidak memiliki biji. Kalau pun ada, bijinya sangat kecil. Durian Boneng kini mulai dikembangkan untuk diperbanyak di Banyuwangi.

Pejabat yang malang-melintang di dunia bisnis tersebut lalu mencicipi berbagai varietas durian yang ada, seperti durian pink, oranye, pelangi, mentega, dan lainnya.

“Di sini sangat nyaman. Menikmati durian sambil menikmati suasana alam yang asri, udara sejuk, dan mendengar suara burung. Saya betah berlama-lama di sini,” kata Rini.

Selain durian, Rini juga menikmati aneka buah lokal yang ada, seperti buah manggis, nangka merah, dan kepundung.

Bahkan, Rini secara khusus memborong dua dus atau 20 durian, satu dus nangka merah, dan satu dus manggis untuk dibawa ke Jakarta. “Waduh, saya kok borong banyak buah dari Banyuwangi,” ujar Rini.

Di Kampung Durian ini, Rini juga menikmati aneka kuliner lokal, seperti pepes unagi yang banyak diekspor ke Jepang. “Khas dan enak banget,” kata Rini.

Rini sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Banyuwangi. Bagaimana kebun durian rakyat didesain sedemikian rupa, dijadikan tempat wisata Kampung Durian. Dengan demikian, keberadaan Kampung Durian memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.

“Ini sesuatu yang menarik. Bagaimana kebun rakyat dikemas dengan menarik, dijadikan tempat wisata Kampung Durian, sehingga rakyat memiliki nilai lebih dari kebunnya. Saya sudah minta BUMN untuk bantu kembangkan kampung ini karena potensial sekali,” kata dia.

Kampung Durian baru diresmikan saat Festival Durian Banyuwangi, 18 Maret lalu. Tiap hari ratusan orang datang ke Kampung Durian. Songgon sendiri merupakan salah satu daerah penghasil durian. Di kecamatan ini terdapat 465 hektare lahan yang ditanami durian dengan puluhan ribu pohon. Khusus di Kampung Durian, terdapat sekitar 4.000 pohon durian.

“Banyuwangi kini punya sentra durian, Kampung Durian. Tidak sekadar menghasilkan durian, namun di kampung ini pengunjung juga bisa menikmati durian langsung di tempatnya,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Kampung durian bisa ditempuh dari pusat kota Banyuwangi cukup 30 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor. Para pengunjung lalu berjalan kaki menyusuri jalan setapak 500 meter. Di sepanjang jalan itulah, kebun durian terbentang luas. Para petani durian di sana telah menyediakan tempat-tempat khusus di samping jalan tersebut. Durian disajikan langsung dari pohonnya.

Selain itu, suasana Kampung Durian yang sejuk, dengan nuansa pedesaan, wisatawan bisa menikmati durian di bawah pohon sambil menghirup udara yang segar.

Kampung Durian menyuguhkan banyak varian durian. Seperti durian kuning, pelangi, oranye, merah, bahkan ada durian bakar.