Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Menulis Lagu tentang Bahaya SS, Justru Ditangkap karena Kasus SS

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Aku tak mau kamu lagi
Aku tak ingin dekat lagi
Memang dulu sulit aku tinggalkan
Sekarang kamu jangan dekat lagi

BAIT itu merupakan sedikit penggalan lirik lagu karya Mamang. Tak dinyana, judul lagunya pun seolah menggambarkan kasus hukum yang membelit pria yang dikenal bergaya nyentrik itu. Kini, seniman berambut gondrong dan kumis yang garang itu tak  berdaya karena tersandung kasus sabu.

Kasusnya pun sama dengan judul lagu karyanya yakni sabu. Dalam video clip lagu berjudul sabu tersebut, digambarkan ada dua orang yang tengah asyik mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu. Tidak lama berselang, dalam video klip itu polisi datang dan menangkap pelaku.

Ending video klip itu, petugas kemudian menggiring pelakunya untuk diproses hukum. Lagu sabu yang dibuat 2010 ini juga sempat diunggah ke jejaring sosial. Dalam lagu itu juga disebut, sabu- sabu sebagai butiran setan. Bahkan ada syairnya juga yang  menyebutkan banyak korban  yang mengisap racunnya.

Bukan  berlebihan bila Mamang yang  juga menjadi salah satu korban dari kepulan asap sabu.Selain lagu tersebut, Mamang juga sudah familiar dengan sejumlah lagu khas Oseng. Beberapa diantaranya, dia pernah berkolaborasi dengan sederet artis papan atas  Banyuwangi.

Tengok saja lagu reload Genjer-genjer yang dinyanyikan bersama Catur Arum. Ada lagi, Mamang juga pernah berduet dengan Mbah Me’unhingga artis lainnya macam Syahiba. Selain lewat keping video compact disc (VCD), karya  Mamang bisa juga disaksikan  lewat saluran internet youtube.

Termasuk lagu Mamang bertema sabu-sabu juga sudah diunggah ke youtube. Mamang sendiri ditangkap tim Resnarkoba Polres Banyuwangi  pada 29 November 2016 lalu.  Polisi menemukan empat paket  sabu seberat 0,41 gram di rumah  Mamang.

Dari pengakuannya, barang haram itu diperolehnya  dari seorang oknum kepala desa di Kecamatan Tegaldlimo. Aneh dan heran, begitulah saat Mamang menjalani pemeriksaan di ruang Satnarkoba Polres  Banyuwangi. Sebagai musisi yang  menciptakan lagu bertema sabu-sabu. Dia sendiri justru terjerumus sabu, seperti yang tertuang dalam lagu yang dibuatnya sendiri.

“Rasanya aneh saja. Ciptakan lagu soal bahaya sabu-sabu, saya malah kena sendiri,” ujar Mamang  saat dijenguk kerabatnya di ruang  penyidikan Satnarkoba PolresBanyuwangi.  Lebih aneh lagi yang dirasakan  Mamang, biasanya lagu dicipta kan saat pembuatnya sudah menjalani hukuman.

Tapi lagu soal sabu-sabu ini justru lahir terbalik. Lagu ini tercipta lebih dulu sebelum pembuatnya masuk penjara karena menikmati barang haram itu. Di balik semua kejadian itu, ada pengakuan mengejutkan yang dibuat Mamang di hadapan penyidik.

Terutama mengenai alasannya menggunakan zat psikotropika jenis sabu-sabu tersebut. Alasan  penggunaan sabu itu ditujukan untuk mening katkan perfoma kreativitas dalam bermusik. Sebelum berkarya, Mamang  mengaku sabu-sabu itu menjadi  semacam doping yang dijalaninya.

Alasan keduanya pun muncul,  dengan mengonsumsi sabu-sabu membuat ketahanan tubuhnya untuk mendukung agar berkarya  maksimal. “Dia berdalih, dengan  pakai sabu, ide bisa muncul,”  beber Aiptu Margiyanto, salah  satu penyidik Satnarkoba.

Dan tanda-tanda Mamang bakal  mendapat masalah hukum sudah terbaca oleh pihak keluarganya.  Ceritanya, dua hari sebelum tertangkap, Mamang sempat kedapatan menggunakan sabu di  rumahnya. Salah satu anggota keluarganya pun sempat memperingatkan soal itu.

Mamang sempat diingatkan untuk berhenti nyabu. Sayangnya peringatan itu malah tidak  diindahkan. Tak dinyana, peringatan itu seperti sinyal merah bagi musisi nyentrik ini. Karena dua  hari setelah nasihat itu muncul,  Mamang ternyata dicokok polisi. (radar)