Ada beberapa faksi yang terlibat tawuran ini. Mereka berasal dari Secawan, Dadapan, Sukojati, Kota Banyuwangi.
Rujul Ulum menambahkan: “Ini bukan lelucon perang, karena sarung yang diikat di ujungnya penuh dengan batu.” Warga yang mengetahui rencana perang sarung langsung turun tangan dan membubarkan puluhan remaja.
Para pemuda itu akhirnya gagal melakukan perang sarung karena penduduk setempat dengan cepat mengusir mereka.