Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Meriahnya Parade 150 Perahu Hias di Selat Bali

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Lewati Watudodol hingga Pantai Cemara

KALIPURO – Parade perahu hias di Pantai Warudoyong, Kelurahan Bulusan memeriahkan peringatan hari ulang tahun (HUT) Kecamatan Kalipuro ke-22, Minggu (25/2/2018) kemarin.

Sebanyak 150 perahu hias berjajar beriringan melintasi Selat Bali. Parade tersebut tak hanya menyedot perhatian warga Kalipuro, warga Bali pun ikut menyaksikan tontonan gratis tersebut.

Perairan Selat Bali pun mendadak menjadi pusat perhatian. Ratusan warga tumpah ruah di sepanjang Pantai Warudoyong, Kelurahan Bulusan untuk menyaksikan kemeriahan 150 perahu tradisional yang tengah beriringan melintasi Selat Bali.

Para peserta parade itu berasal dari berbagai elemen. Tidak hanya nelayan, masyarakat di sekitar Kalipuro ikut serta dalam acara parade perahu hias tersebut.

Puluhan perahu tersebut dihiasi dengan bendera mini dan penuh warna-warni. Selain dari segi warna, perahu yang ikut dalam acara tersebut juga bervariasi. Ada perahu tradisional yang biasa digunakan oleh nelayan memancing dan ada yang menggunakan perahu wisata yang biasa mengangkut pengunjung wisata pantai.

Iringan-iringan perahu hias tersebut dimulai dari Pantai Warudoyong menuju ke utara sampai ke Pantai Watudodol. Kemudian ratusan perahu tersebut memutar arah dan menuju ke selatan hingga sampai ke Pantai Cemara.

Selanjutnya kembali lagi menuju Pantai Warudoyong.Rombongan perahu hias tradisional tersebut juga dikawal oleh perahu patroli laut milik Satuan Polisi Air (Satpolair), Pangkalan TNI-AL (Lanal) Banyuwangi, dan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Pelabuhan Ketapang.

Camat Kalipuro Anacleto Da Silva mengatakan parade perahu hias tersebut digelar untuk menegaskan Indonesia sebagai negeri maritim. Selain itu, Kecamatan Kalipuro merupakan kecamatan yang juga memiliki wilayah yang berdekatan dengan Pulau Bali serta memiliki wilayah perairan yang cukup luas. Sehingga potensi wisata lautnya dapat terus dikembangkan sebagai tujuan wisata.

“Selat Bali meru­pakan ikon Kecamatan Kalipuro. Kami wajib mengembangkan wisatanya,” ujar Anacleto.

Selain itu, peserta yang mengikuti parade diberikan uang sebagai kompensasi bahan bakar dari panitia sebesar Rp 25.000 per pe­rahu. Pendaftaran para peserta yang mengikuti parade perahu hias tersebut langsung di tangani oleh Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Bulusan.

“Tidak ada pungutan biaya atau hal terkait lainnya. Para peserta bebas mengikuti parade perahu hias tersebut dan bersama-sama memeriahkan HUT Kecamatan Kalipuro ke 22,” ujar sekretaris panitia, Hendro.

Busori, 35, salah satu peserta perahu hias mengaku untuk menghiasi perahu tradisional hanya butuh waktu satu hari saja. Perahu hanya dihiasi dengan bendera mini yang dikaitkan pada tali. Tali tersebut diikat pada ujung depan dan belakang perahu. Kemudian dipasangi bendera dengan berbagai macam warna.

Parade perahu hias tersebut, jelas dia, meningkatkan antusias para nelayan dalam memeriahkan HUT Kecamatan Kalipuro ke-22. Mereka sangat bersemangat dan senang sekali dapat ikut berpartisipasi dalam keme­riahan tersebut.

“Sebagai warga Kalipuro saya turut senang dengan acara tersebut. Sa­ngat meriah dan kami akan ikut parade perahu hias lagi, jika tahun depan diadakan acara yang sama,” ungkap warga Kelurahan Bulusan tersebut.