Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mimun 14 Botol Arak, Dua Nyawa Melayang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ilustrasi

BANYUWANGI – Minuman keras oplosan memakan korban. Dua orang yakni Marcello, 56, warga Kelurahan Panderejo, dan Shalihin, 56, warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Banyuwangi, meregang nyawa.

Keduanya ditemukan tergeletak di rumah Marcello sekitar pukul 09.00 kemarin. Saat ditemukan, Shalihin sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Sedangkan Marcello nyawanya tidak dapat diselamatkan meski sempat dirujuk ke rumah sakit.

Jenazah keduanya langsung dipulangkan untuk segera dimakamkan. Dari lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa 14 botol yang diduga merupakan bekas minuman keras jenis arak. Dan satu lagi botol made in pabrikan dengan merek Tequila.

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Por Radar Banyuwangi menyebutkan, penemuan kedua korban tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 kemarim. Warga yang melintas di rumah korban sempat mendengar suara aneh dari dalam rumah.

Suara aneh itu seperti orang yang sedang mendengkur alias ngorok. Suara itu kemudian ditelusuri warga dengan melihat ke dalam rumah. Saat berusaha masuk, ternyata pintu rumah dalam kondisi terkunci.

Penasaran, warga segera mendobrak pintu rumah. Benar saja, saat pintu berhasil dibuka, warga sudah mendapati Shalihin terkapar di ruang tamu. Saat diperiksa, dia sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Warga pun melanjutkan pencarian.

Benar saja, di dalam kamar warga menemukan satu orang lagi yakni Marcello. Saat diperiksa kondisinya masih hidup. Marcello pun segera dibawa ke RSUD Blambangan untuk mendapat pertolongan.

Sementara itu, warga lainnya melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Banyuwangi. Sayangnya, meski mendapat pertolongan medis, nyawa Marcello tidak dapat diselamatkan. Dia meninggal dunia beberapa jam setelah dirawat di IRD RSUD Blambangan.

Kapolsek Banyuwangi AKP Ali Masduki menuturkan, pihaknya masih menyelidiki dugaan meninggalnya dua warga tersebut. Pihaknya masih memeriksa keterangan saksi warga. Namun kuat dugaan, kedua korban diduga meninggal dunia karena overdosis minuman keras.

Menurut keterangan beberapa tetangga, selama ini kedua korban dikenal sering minum miras. Bahkan beberapa saksi yang dimintai keterangan menyebutkan, keduanya terlihat menggelar pesta miras di tempat itu selama dua hari.

“Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, kemungkinan besar memang meninggal karena kebanyakan minuman keras,” jelas perwira yang tinggal di Perumahan Villa Sukowidi itu.

Dugaan polisi ini diperkuat dengan temuan 14 botol plastik yang diduga kuat bekas miras jenis arak. Di lokasi itu juga ditemukan botol miras pabrikan jenis Tequila. Polisi masih menunggu kepastian dan kecelaan keluarga untuk dilakukannya proses visum maupun otopsi.(radar)