Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Misnadi Pimpin Peradi Banyuwangi

GANDENG: Misnadi dan rivalnya, Djazuli, di hall Mendut Regency, Banyuwangi, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
GANDENG: Misnadi dan rivalnya, Djazuli, di hall Mendut Regency, Banyuwangi, kemarin.

BANYUWANGI – Setelah melalui pemilihan cukup ketat di hall Mendut Regency, Banyuwangi, kemarin (8/12), Misnadi akhirnya terpilih menjadi ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Banyuwangi periode 2012-2016.

Misnadi terpilih setelah mendulang 23 suara. Rival terkuatnya, Moch. Djazuli, mendapat 14 suara. Satu calon lain, Ribut Puryadi men dadak mengundurkan diri menjelang pemilihan. “Saya menarik diri dari pencalonan,” cetus Ribut. Selain memilih Misnadi sebagai ketua DPC Peradi Banyuwangi, rapat advokat tersebut menetapkan Syarifudin Taher sebagai ketua penasihat bersama Bambang Tarto dan Oesnawi.

“DPC Peradi telah lahir, dan proses kelahirannya berjalan dengan baik,” cetus Ketua DPC Peradi Jember, Zaenal Marzuki, kemarin. Menurut Zaenal, para advokat Banyuwangi selama ini masih bergabung dengan DPC Peradi Jember. Selain itu, advokat dari Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo, juga masih gabung dengan DPC Peradi Jember. “Saya berharap DPC Peradi Banyuwangi yang baru lahir ini bisa memperkuat Peradi secara nasional dan lokal,” harapnya.

Proses pemilihan ketua DPC Peradi Banyuwangi sempat pa nas. Apalagi, sesuai aturan da lam tata tertib (tatib) yang te lah disepakati, kandidat ha rus mencalonkan diri. Secara be rurutan Misnadi, Djazuli, dan Ribut, mengangkat tangan sebagai pertanda pencalonan dirinya. “Calonnya ada tiga,” ce tus Achmad Wahyudi yang men jadi pimpinan sidang. Sebelum dilakukan pemilihan, ke tiga kandidat itu diminta un tuk memaparkan visi dan mi sinya. Dari ketiga calon, Mis nadi tampaknya paling siap de ngan menguraikan cukup panjang visi dan misinya.

“Saya juga punya program jangka pendek, jangka menengah, dan jang ka panjang,” sebut Misnadi. Djazuli menyebut berbagai program, visi dan misi yang dibuat untuk kandidat tanpa ada dana yang mendukung, juga tidak akan jalan. “Saya mampu mengumpulkan dana, sebagai ketua Ikadin dana terkumpul Rp 100 juta lebih,” katanya. Setelah para kandidat menyampaikan visi dan misinya, 38 advokat Banyuwangi yang hadir memberikan hak suaranya. Akhirnya, Misnadi mendapat dukungan 23 suara, dan Djazuli dapat 14 suara, sedang satu suara dinyatakan tidak sah. (radar)