Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mr H Masih Misterius

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Obok-Obok Bali, Pembunuh Eka Yuliawati Belum Ketemu

BANYUWANGI – Aparat kepolisian masih harus bekerja keras untuk mengungkap pelaku pembunuhan dengan korban Eka Yuliawati, 17, gadis asal Dusun Krajan, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran.

Mr. H yang disebut-sebut sebagai pelaku pembunuhan, ternyata keberadaannya masih misterius. Sebelumnya, polisi mendapat informasi kalau H kabur dengan naik bus. Ada warga yang melihat, pria yang tinggal masih satu desa dengan korban itu sempat mondar-mandir di sekitar rumahnya, sebelum akhirnya pergi dengan naik bus.

“Ada informasi H kabur ke Bali,” kata Kasatreskrim Polres Banyuwangi, AKP Dewa Putu Eka Dharmawan. Menurut Dewa, sebenarnya H belum bisa dipastikan sebagai pembunuh korban. Hanya saja, pria itu oleh warga dikenal dekat dengan korban. Anehnya, langsung menghilang sejak gadis yang masih kelas VIII SMP di Purwoharjo itu ditemukan tewas di sawah dengan penuh luka bacokan.

“Kita masih terus melakukan penyelidikan,” imbuh Dewa. Untuk memburu keberadaan H,  pihaknya langsung menyeberang ke Bali. Tapi dari hasil penyelidikan yang dilakukan, keberadaan H  belum juga diketahui. “Kita sudah mencoba mencari, tapi kok ya tidak ada,” cetusnya.

Kapolsek Gambiran AKP Ibnu Mas’ud  seolah membenarkan pernyataan Kasatreskrim kalau H yang disebut-sebut sebagai pelaku pembunuhan masih memerlukan banyak pembuktian. “Kalau H mau datang ke kantor polisi, dan mau menjelaskan semua, tentu akan lebih mudah,” ujarnya.

Tapi sayangnya, hingga kini keberadaan H juga belum juga diketahui. Sejumlah tempat di Bali yang diduga sebagai tempat tinggalnya, ternyata juga tidak ada. “Kita masih terus melakukan penyelidikan, doakan kasus pembunuhan ini segera terungkap,” kata Ibnu Mas’ud.

Diberitakan sebelumnya, Eka Yuliawati ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di areal persawahan Dusun Krajan 1, Desa/Kecamatan Gambiran, pukul 20.00, Minggu (22/4) lalu. Kuat dugaan, Eka merupakan korban pembunuhan lantaran saat ditemukan ada luka menganga di lehernya. Luka cukup dalam sepanjang sekitar 20 centimeter (cm), itu diduga kuat akibat sabetan senjata tajam (sajam).

Jasad korban kali pertama ditemukan oleh Giman, seorang penggembala bebek. Malam itu, Giman berada di persawahan tersebut untuk mengawasi bebeknya yang sengaja diinapkan di sebuah gubuk tidak jauh dari lokasi penemuan korban.

Tak ayal, Giman langsung memberitahukan apa yang dia lihat kepada warga sekitar. Seketika, kabar menghebohkan itu menyebar di seantero Desa Gambiran. Tak lama berselang, polisi datang ke tempat kejadian perkara (TKP) dan langsung melakukan penyelidikan. Kebetulan, Giman masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Eka, sehingga polisi tidak kesulitan mengungkap identitas korban. (radar)

Kata kunci yang digunakan :