Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

MTsN Tarik Enam Ijazah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kolom Nilai Banyak Tipe Ex

BANYUWANGI – Beberapa siswa lulusan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Banyuwangi 1 mengaku waswas. Gara-garanya, dokumen ijazah mereka terdapat kesalahan dan bekas di hapus dengan tipe ex pada kolom nilai. Hingga kejadian mencuat kemarin (3/9), enam lembar ijazah siswa tersebut ditarik lagi oleh pihak MTsN Banyuwangi 1. Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Banyuwangi, jumlah lulusan MTsN Banyuwangi 1 tahun 2014 sebanyak 286 orang.

Hingga kemarin, sedikitnya enam lembar ijazah yang diketahui terdapat kekeliruan.Kesalahan tersebut terjadi pada penulisan nilai di kolom ujian nasional dan nilai pada kolom ujian madrasah.  Karena terjadi kekeliruan saat penulisan nilai ijazah tersebut, pihak MTsN menghapus angka yang keliru itu dengan tipe-ex. Akibat munculnya tipe-ex di lembar ijazah tersebut, orangtua siswa yang mendapati hal itu langsung meragukan keabsahan dokumen penting tersebut.  

Kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi, seorang wali murid yang minta dirahasiakan identitasnya terang-terangan mengaku cemas. Dia khawatir ijazah anaknya tersebut bakal bermasalah di kemudian hari. Meskipun pihak MTsN sudah menjamin keabsahan ijazah yang ditandatangani kasek tanggal 14 Juni 2014 lalu itu, orang tua siswa tetap waswas. “Saya kaget, ketika pulang menerima ijazah Senin lalu (1/9), anak saya tiba-tiba merengek karena ijazahnya ada coretan tipe-ex.

Saya sendiri khawatir jika dituduh tipe-ex ini saya yang melakukan pembetulan,” jelasnya kemarin. Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Tata Usaha (KTU) MTsN Banyuwangi 1, Abdul Rakhman mengakui, kekeliruan penulisan ijazah tersebut murni dari pihak sekolah. Pasalnya, penulisan tersebut dilakukan oleh satu guru yang sudah terbiasa mengisi ijazah, dan pengisian ijazah tersebut dilakukan saat bulan Ramadan lalu. “Baru kali ini kami mengalami kekeliruan penulisan ijazah. 

Karena kami panik dan harus segera diserahkan pada yang bersangkutan, akhirnya kami putuskan untuk dihapus dengan tipe-ex,” jelasnya.Rakhman menduga, kekeliruan penulisan ijazah tersebut murni karena kelalaian atau faktor kelelahan waktu penulisan. Maklum, ijazah tersebut diisi secara manual, dengan cara tulis tangan. “Namanya juga manusia, biasa saja karena kelelahan atau konsentrasi menurun, sehingga sampai terjadi kekeliruan,” tuturnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab terjadinya kekeliruan penulisan ijazah yang meresahkan orang tua peserta didik tersebut, pihak sekolah langsung menarik ijazah yang terjadi kekeliruan penulisan. Sedikitnya, sudah enam ijazah yang diketahui terjadi kesalahan penulisan. Karena itu, pihak sekolah akan menggantinya dengan ijazah baru. “Kami sudah berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Provinsi Jatim terkait blangko ijazah ini. Hasilnya, Kanwil Kemenag masih menyimpan blangko ijazah kosong. 

Secepatnya, kami akan berangkat ke Surabaya malam ini (tadi malam, Red), untuk menukar blangko salah tulis tersebut dengan blangko kosong. Selanjutnya, kami akan tulis ulang dan kita berikan pada orang tua wali murid yang bersangkutan,” jlentrehnya. Sementara itu, kejadian salah tulis ijazah tersebut tampaknya memberikan pelajaran bagi sekolah untuk lebih teliti. “Ini pelajaran berharga bagi kami, semoga tidak akan pernah terulang kembali,” pungkas Rakhman. (radar)

Exit mobile version