Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

MUI Imbau Warung Tutup Siang Hari

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ilustrasi

BANYUWANGI – Menyambut datangnya bulan suci Ramadan, MUI Banyuwangi mengimbau agar semua umat beragama menghormati bulan Ramadan, yakni bulan yang disucikan oleh umat Islam, sebagai bulan penuh barokah dan ampunan.

Salah satu bentuk penghormatan dengan tidak membuka warung atau restotan serta sejenisnya pada siang hari saat umat Islam ibadah puasa. “Boleh berjualan makanan ataupun minuman tapi sore hari menjelang buka puasa,” ungkap Ketua MUI Banyuwangi, KH. Ahmad Yamin.

Dia mengajak masyarakat untuk menjaga situasi perdamaian di Bulan Ramadan dengan tidak mengotori apalagi merusak suasana bulan penuh berkah dan ampunan dari kegiatan atau hal-hal yang dapat menggangu kenyamanan bulan suci.

Menanggapi terkait pedagang yang masih saja membuka warung makannya pada saat puasa, Yamin mengimbau agar ditutup. “Kalau siang hari, mungkin ada orang yang melayani orang yang tidak berpuasa, tapi kalau di daerah-daerah berpuasa sebaiknya ditutup,” jelasnya.

MUI juga mengimbau agar tempat-tempat hiburan malam, tempat karaoke keluarga juga ditutup agar tidak menodai bulan suci Ramadan. Pihaknya juga mengapresiasi langkah kepolisian dan aparat penegak hukum yang melakukan pemberantasan peredaran minuman keras dan obat-obatan terlarang guna menjaga situasi ketertiban, keamanan dan kondusiñtas saat bulan Ramadan.

Tidak itu saja, masyarakat juga diminta untuk bisa menjaga kehalalan makanannya di bulan Suci ini. “Ibadah puasa ini bagian untuk membersihkan jiwa dan raga, maka jangan sampai makanan dan minuman yang kita konsumsi terkontaminasi hal-hal yang haram dan dilarang ketentuan dalam agama Islam,”  terangnya.

Bagi warga yang melakukan tadarus Alquran pada bulan suci Ramadan, MUI juga mengimbau agar pengeras suara pada pukul 22.00 harus dimatikan dan menggunakan pengeras suara di bawah (lokal) agar tidak menganggu ketertiban umat non muslim yang akan beristirahat.

“Di bulan suci ini kami harap umat beragama menebar perdamaian. Bentuk kerukunan adalah masing-masing menghormati saudaranya yang melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan,” tandas Yamin. (radar)