Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Mulai Diminati Pengunjung, Warna Warni Memudar

Sasak Gantung di Bendungan Maron
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Sasak Gantung di Bendungan Maron

GENTENG – Sasak gantung yang sempat dipoles warna-warni, ternyata semakin banyak diminati warga untuk tempat istirahat dan bersantai. Hampir setiap hari, sasak yang berada di Bendungan Maron, Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng itu tidak pernah sepi dari pengunjung, terutama kalangan muda dan orang yang memancing.

Hanya saja, warna-warni yang membuat sasak gantung dan bendungan itu terlihat semakin antik, kini mulai pudar. Warna cat juga sudah mulai hilang. “Saat catnya masih jelas, terlihat sangat bagus, sekarang catnya mulai pudar,” terang salah satu pengunjung Bendungan Maron.

Pengunjung yang menolak menyebut identitasnya itu menyampaikan, dengan cat warna-warni pada Bendungan Maron, maka warga yang datang bisa mengambil gambar. “Dibuat foto bagus kalau catnyat terlihat jelas, kalau seperti ini jadi kurang menarik,” katanya.

Korsda Pengairan Genteng, Ali Mufad, saat dikonfirmasi mengakui cat warna-warni di sekitar Bendungan Maron sudah mulai memudar. Dan itu, untuk sementara waktu memang akan dibiarkan. Pihaknya belum punya rencana untuk melakukan pengecatan ulang. “Untuk sementara kita biarkan dulu, belum ada biaya untuk cat ulang,” dalihnya.

Mahfud menyebut untuk pengecatan di Bendungan Maron, termasuk disekitar sasak gantung, butuh biaya yang cukup besar. Sehingga, untuk pengembangan wisata belum memprioritaskan pengecatan. “Kita mengecat itu swadaya,” terangnya.

Untuk membuat Bendungan Maron bisa cantik lagi dengan warna warni, Mahfud menawarkan pada pihak lain yang berkeinginan membantu. Itu bisa dengan muatan tidak terlalu mendominasi promosi. “Kalau ada yang nyumbang dan tidak terlalu dominan sponsornya, saya rasa tidak masalah,” cetusnya.

Untuk menjaga keindahan lokasi sasak gantung, pihaknya selama ini rutin melakukan pembersihan. Upaya menjaga kebersihan itu lebih optimal dilakukan meski jumlah petugas tidak terlalu banyak.

“Menjaga kebersihan itu tidak hanya di Bendungan Maron, tapi di semua wilayah Korsda Ganteng,” katanya. Saat ini, jelas dia, ada 19 petugas kebersihan. Mereka setiap hari menjaga dan membersikan saluran air yang ada di enam kecamatan. “Setiap hari dilakukan pembersihan, tapi petugas harus bergiliran,” ucapnya.

Dalam waktu dekat, Mahfud menyebut akan diadakan pembersihan bersama dengan melibatkan anggota himpunan petani pengguna air (HIPPA). “Kita ada kegiatan pembersihan walet dengan bekerjasama HIPPA,” cetusnya. (radar)