Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mulai Simulasi Hajatan Pernikahan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: Radar Banyuwangi – Jawa Pos

BANYUWANGI – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuwangi mulai melakukan simulasi kebiyasaan anyar hajatan pernikahan. Pelaksanaan simulasi dilaksanakan di dalam dan di luar gedung.

Dilansir dari Radar Banyuwangi – Jawa Pos, pelaksanaan simulasi kebiyasaan anyar hajatan pernikahan di dalam gedung diselenggarakan di eL Royale Hotel Banyuwangi.

Setiap Wedding Organizer (WO) yang menangani acara pesta pernikahan di dalam gedung diwajibkan menyesuaikan jadwal dengan jumlah undangan yang disebar untuk mengantisipasi terjadi kerumunan tamu di dalam gedung.

Jika kapasitas gedung yang dijadikan tempat acara berjumlah 1.000 orang dan acara berlangsung selama tiga jam, maka di setiap jam harus di hadiri 300-an orang undangan. Sehingga sejak awal, pihak WO bisa merevisi waktu yang ditentukan bagi setiap undangan.

“Artinya tamu yang akan diundang wajib ditentukan jadwal waktu yang berbeda atau tidak bersamaan. Sehingga tamu undangan tidak sampai berjubel,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi M. Yanuar Bramuda.

Selain bagi tamu undangan. Seluruh petugas mulai dari penerima tamu dan pengambil makanan juga diwajibkan memenuhi protokol kesehatan Covid-19. Yakni memakai masker dan penutup wajah dan sebelum bertugas juga terlebih dahulu dicek kesehatannya.

Sebelum menerima tamu, seluruh petugas, tuan rumah, pengisi acara, dan WO semuanya dipastikan harus sehat dan diperiksa suhu tubuhnya terlebih dahulu.

“Ini masih sebatas pembuatan video simulasi, tentu masih akan dikaji oleh tim Gugus Tugas Covid-19,” pungkasnya.

Sementara itu, simulasi hajatan pemikahan di luar gedung dengan terop atau tenda juga digelar di Desa Kumendung, Kecamatan Muncar, Sabtu (4/7/2020) kemarin.

Sejumlah pekerja seni yang mengatasnamakan Aliansi Pekerja Seni Teropan Banyuwangi (Apestangi) melakukan pengambilan gambar video simulasi new normal hajatan di bawah tenda.

Tidak jauh berbeda dengan pemikahan di dalam gedung, pelaksanaan anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus korona juga diterapkan.

Seluruh penerima tamu, tamu undangan, mempelai, musisi, artis yang menghibur tamu undangan semuanya mengenakan masker dan face shield. Jarak kursi juga diatur dan sebelum masuk tenda semua tamu undangan juga cuci tangan terlebih dahulu.

“Semua tempat acara juga kami semprot menggunakan disinfektan lebih dulu,” terang Kooordinator Apestangi Ajojink.

Dan yang mengejutkan, di tengah-tengah pelaksanaan pengambilan video simulasi new normal hajatan di bawah tenda itu, Waki Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko didampingi Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Choliqul Ridlo beserta Camat Muncar Danisworo hadir ke lokasi acara.

Tak pelak, sejumlah pekerja seni teropan sempat terkejut karena dipantau langsung oleh Wakil Bupati dan Sekretaris Disbudpar dan Camat.

“Kami sangat berterima kasih diperhatikan secara langsung. Semoga video simulasi ini bisa menjadi panduan new normal hajatan pernikahan dan khitanan di bawah tenda. Sehingga pekerja seni teropan di Banyuwangi bisa kembali beraktivitas,” tandas pembawa acara melon musik ini.