Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Musim Hujan, Produksi Gula Merah Menurun

Purnomo menuang air nira kelapa untuk dibuat gula merah.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Purnomo menuang air nira kelapa untuk dibuat gula merah.

ROGOJAMPI – Produksi gula merah yang banyak dilakukan warga di daerah Kecamatan Blimbingsari, kini menurun hingga 50 persen. Gara-garanya, cuaca buruk dengan intensitas hujan yang cukup tinggi.

Salah satu perajin gula merah, Purnomo, 29, asal Desa/Kecamatan Blimbingsari, mengatakan hujan yang setiap hari turun mempengaruhi hasil produksi gula. “Turunnya drastis, bisa mencapai 50 persen,” katanya kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Sejak cuaca buruk, terang dia, sejumlah perajin gula merah banyak yang tidak berproduksi. Para penyeset air nira kelapa, kini juga banyak yang beristirahat. Saat cuaca baik, para penyeset air nira kelapa itu setiap hari bisa memanjat 45 pohon kelapa dan menghasilkan lima jeriken yang berisi 35 liter air nira.

“Sebelumnya dapat lima jeriken, kini terus merosot hanya tiga jerigen, kadang juga tidak penuh,” katanya.

Perajin gula merah lain, Holidah, 27, asal Dusun Kedunen, Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari, mengatakan selama dua pekan terakhir terjadi penurunan jumlah produksi gula merah. Itu akibat cuaca ekstrim dengan sering turun hujan yang cukup deras. “Hujan membuat penderes tidak bekerja,” ujarnya.

Holidah mengaku sebelumnya bisa memproduksi air nira kelapa menjadi gula merah hingga 27 kilogram. Tapi sejak cuaca ekstrim, hanya memproduksi gula merah mulai 18 kilogram hingga 20 kilogram. “Bisa produksi gula 20 kilogram sudah bagus,” terangnya.

Usaha pembuatan gula merah ini banyak dilakukan warga di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Blimbingsari, yakni di Desa Patoman, Bumo, dan Blimbingsari. Hasil produksi gula merah, banyak dikirim ke pabrik.

“Tidak ada bahan pengawet,” kata Sutomo, perajin gula merah asal Dusun Blibis, Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari.

Sutomo menyebut harga gula merah masih cukup terjaga, yakni Rp 11 ribu per kilogram. Sementara untuk gula merah yang dijual ke pasaran, harganya masih fluktuatif, tergantung harga pasar.

“Harga dan pembayaran gula yang dijual ke pabrik sejauh ini masih lancar, kalau dijual langsung ke pasaran malah tak tentu,” kata lelaki 47 tahun itu.(radar)