Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Optimalkan Bambu, Karyakan 6 Tetangga

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KEMIREN – Kekayaan alam di wilayah Banyuwangi memang tidak perlu diragukan lagi. Selain buah-buahan, kabupaten yang berlokasi di ujungtimur  Pulau Jawa, ini juga memiliki banyak produk unggulan dari hasil perkebunan dan pertanian. Tak heran, banyak warga yang menggantungkan penghasilan dari hasil-hasil pertanian dan perkebunan tersebut.

Seperti yang dilakukan Saleh, warga Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, ini. Sudah sejak empat tahun terakhir, kakek 71 itu menggeluti bisnis jual beli bambu. Untuk meningkatkan nilai jual, Saleh mengkreasi bambu yang dia beli dari para petani di Desa Kemiren dan sekitarnya, itu menjadi bethek (sejenis gedhek).

Tanpa dinyana, sambutan pasar terhadap bethek made in Kemiren ternyata sangat besar. Bahkan kini, pemesan yang datang kepada Saleh tidak hanya berasal dari wilayah Kecamatan Glagah. Banyak juga warga Kecamatan Singojuruh hingga Kecamatan Wongsorejo yang memesan bethektersebut. “Ada yang memesanbeth ek untuk pagar tambak udang. Ada juga yang memesan untuk peternakan ayam,” ujarnya.

Menurut Saleh, bethek ukuran 2,5 meter kali 2 meter dia jual ke tangan konsumen seharga Rp 30 ribu per lembar. Sedangkan bahan baku bambu dia beli dari tangan para petani seharga Rp 5 ribu per lonjor ukuran empat meter. “Hasilnya lumayan. Dari pada bingung mencari pekerjaan. Apalagi, dari usaha ini saya bisa mempekerjakan beberapa orang tetangga,” kata dia.

Ya, kini Saleh memang mempekerjakan enam tetangganya. Empat orang bertugas menebang bambu yang sudah dibeli dari kebun-kebun warga. Sedangkan dua pekerja yang lain bertugas menganyam bethek.

“Kalau semuanya saya kerjakan sendiri, tenaga saya sudah tidak mampu. Karena pesanan yang datang cukup banyak. Dalam sebulan rata-rata pesanan yang datang mencapai 200 lembar bethek,” paparnya.

Masih menurut Saleh, pekerja bagian tebang bambu dibayar harian. Yakni sebesar Rp 35 ribu per hari. Sedangkan pekerja yang bertugas menganyam bethekdibayar boro- ngan. Setiap selembar bethek, pekerja diupah sebesar Rp 7 ribu.(Radar)