Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pabrik Kertas Bangkit Lagi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pabrikMesin Anyar PT KBR Beroperasi Maret 2014

BANYUWANGI – Kejayaan masa lalu Pabrik Kertas Basuki Rahmat Banyuwangi tampaknya akan terulang kembali pada tahun 2014 mendatang. Mulai tahun depan, perusahaan tersebut akan memasuki babak baru dalam industri pabrik kertas di Indonesia. Pada Maret 2014 mendatang, PT. Kertas Basuki Rahmat (PT KBR) akan mengoperasikan mesin baru yang sudah lama dibeli. Pada tahun 1995 lalu PT. KBR mem beli mesin baru seharga Rp 1 Triliun. Sayang, sejak dibeli sampai tahun 2013 ini, mesin anyar ter sebut belum pernah dioperasikan.

Rencana pengoperasian mesin anyar tersebut disampaikan owner baru PT. KBR Johan Darsono kepada Bupati Abdullah Azwar Anas di ruang kerjanya pada Rabu (4/12) lalu. Dalam kesempatan itu, Johan datang bersama beberapa direksi PT. KBR untuk melaporkan rencana pengoperasian mesin baru itu. Sejak Oktober lalu Johan merupakan owner baru PT. KBR. Sebelumnya, PT. KBR merupakan milik pengusaha asal Jakarta, Boediono. Sejak Oktober, PT. KBR sudah berpindah tangan kepada pengusaha asal Su rabaya, Johan Darsono.

Bupati Anas mendukung penuh rencana operasional PT. KBR di bawah kendali investor baru Johan Darsono itu. Sejak awal Bupati Anas sudah mengambil langkah-langkah agar PT. KBR segera beroperasi secara maksimal. Salah satu yang pernah ditempuh Bupati Anas adalah mempertemukan investor PT. KBR dengan sindikasi perbankan. Bupati Anas all out memperjuangkan PT. KBR agar beroperasi maksimal karena akan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi.

Selain akan mendongkrak per tumbuhan ekonomi Ba nyuwangi,  beroperasinya pa brik tersebut secara normal juga akan membuka lapangan pekerjaan baru. Jika PT. KBR beroperasi secara normal, maka jumlah pengangguran akan berkurang dan kegiatan ekonomi masyarakat akan tumbuh. Manager HRD PT. KBR, Akfan Luzuardi mengatakan, saat ini semua persiapan pengoperasian mesin baru sedang di lakukan. Pemilik baru PKBR menghendaki mesin baru itu beroperasi pada Maret 2014.

“Paling lambat, April sudah pro duksi. Semua persiapan sedang kita kebut untuk mengejar target operasi pada Maret nanti,” ujar Akfan. Sejak Oktober lalu, kata Akfan, produksi PKBR sudah dihentikan seiring pengalihan pemilik lama kepada pemilik baru. Manajemen memutuskan beroperasi lagi, tapi tidak menggunakan mesin lama melainkan menggunakan mesin baru. Kapasitas produksi mesin baru, ungkap Akfan, jauh lebih be sar daripada mesin lama. Dalam sehari, mesin baru PT. KBR mampu memproduksi kertas hingga 600 ton.

“Mesin lama hanya mampu memproduksi sekitar 30 ton per hari,” katanya. Produksi kertas dengan mesin baru itu, lanjut Akfan, tidak sama dengan produksi mesin lama. Selama ini, PT. KBR hanya memproduksi kertas putih. Namun, dengan mesin baru itu, PT. KBR akan memproduksi kertas cokelat untuk kebutuhan industri. Pada produksi perdana Maret nanti, sementara waktu mesin lama tidak dioperasikan.

Mesin lama diproyeksikan memproduksi kertas yang tidak diproduksi menggunakan mesin baru. Pengoperasian mesin baru tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tapi juga menambah jumlah tenaga kerja. Akfan menyampaikan, mengoperasikan mesin baru membutuhkan karyawan organik sekitar 300 hingga 400 orang. Selain itu, dibutuhkan sekitar 100 karyawan nonorganik.

Total kebutuhan sumber daya manusia sekitar 500 orang. Jika dibandingkan operasional mesin lama, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin baru jauh lebih banyak. Selama ini, mesin lama PT. KBR hanya mempekerjakan sekitar 160 karyawan organik. “Total karyawan PT. KBR menggunakan mesin lama hanya sekitar 240 orang. Tahap per tama, kita akan menyeleksi se kitar 150 karyawan baru,” tambahnya.

Cek Kelayakan Kawasan Industri Wongsorejo

SEMENTARA itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak cepat untuk merealisasikan Kawasan Industri Wongsorejo (KIW). Menteri BUMN Dahlan Iskan mengirim tim khusus ke Banyuwangi untuk melakukan feasibility study (FS) rencana pembangunan kawasan industri di lahan milik PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) kemarin (6/12). Tim FS yang ditunjuk Kementerian BUMN adalah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis konsultan engineering & manajemen, yakni PT. In dah Karya (Persero) Bandung.

Tim yang beranggota tiga orang itu mendatangi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mencari data pendukung kemarin. Selain mencari kelengkapan data, tim FS juga melakukan diskusi singkat dengan beberapa pejabat Bappeda. “Tadi sudah berdiskusi dengan tim kita. Intinya, tim itu menargetkan FS tuntas dalam waktu satu bulan,” ungkap Kepala Bappeda Ba nyuwangi, Agus Siswanto.

Demi mendukung pelaksanaan FS, tim pemerintah daerah menyatakan siap bekerja ekstra untuk merealisasikan percepatan pembangunan kawasan industri itu. “Kita on call selama 24 jam untuk mendukung kerja cepat tim Kementerian BUMN,” tegasnya. Semua data pendukung rencana pembangunan kawasan industri sudah di serahkan kepada tim FS PT. Indah Karya (Persero).

Salah satu data yang diserahkan, peta lokasi ren cana pembangunan kawasan industri di empat desa di Kecamatan Wongsorejo, yakni Desa Bangsring, Desa Bengkak, Desa Alas buluh, dan Desa Waktukebo. Kelanjutan rencana pembangunan kawasan industri di lahan PTPN itu akan di tentukan berdasar hasil kerja tim FS dari PT. Indah Karya  Persero). Hasil kajian dari FS itu akan menjadi pijakan dan kebijakan pembangunan kawasan industri itu.

Hasil pemetaan lokasi yang dilakukan tim Bappeda bersama tim PTPN diketahui secara detail titik koordinat yang akan dijadikan kawasan industri. Luas lahan yang dipersiapkan un \tuk kawasan industri mencapai 2.289 hektare (ha). Lahan seluas 2.289 ha itu tersebar di empat afdeling, yakni Afdeling Kampe 130 ha, Afdeling Sidomulyo 503 ha, Afdeling Pasewaran Utara 1.413 ha, dan Afdeling Pasewaran Selatan 241 ha. (radar)

Kata kunci yang digunakan :