Yakni deretan lampion berwarna- warni yang di deret diantara pepohonan kelapa di tepi pantai tersebut. “ Sayangnya pengunjung tidak bisa masuk dengan bebas ke tempat yang ada lampion tersebut, karena masih dipagar,” ujarnya Deretan lampion warna-warni tersebut semakin indah dan menarik jika malam sudah tiba. Sorotan lampion dan deru ombak menambah suasana semakin tambah memikat. “Selain sore hari, malam hari juga kadang masih ramai pengunjung.
Sayang fasilitas penerangan juga masih minim di tepi pantai,” timpal Indahyani, salah seorang wanita asal Kalipuro. Sementara itu, ramainya pengunjung Pantai cacalan juga disebabkan karena untuk masuk kawasan tersebut tidak ditarik biaya masuk, alias gratis. Sehingga ingin kapanpun bisa sewaktu-waktu datang ke pantai yang berpanorama Selat Bali tersebut.
“ Kalau di Pantai Boom sekarang harus parkir dan jalannya jauh, kalau disini enak bisa langsung masuk,” imbuhnya. Ramainya pengunjung dipantai cacalan itu, juga mulai berdampak terhadap sejumlah pedagang yang berjualan disekitar pantai tersebut. Sukirman, salah satu pedagang bakso mengaku, setiap hari pengunjung pantai cacalan terus bertambah. Penghasilannya kini juga kian bertambah. “ Kalau hasilnya lumayan, dari pada harus keliling ke kampung-kampung,” tandasnya. (radar)