GENTENG – Pemerintah terus berusaha meminimalkan jatuhnya korban ketika bencana gempa terjadi. Khusus di wilayah Banyuwangi, pihak berwenang selalu memantau gempa dengan dukungan peralatan pendeteksi gelombang Tsunami.
Tidak tanggung- tanggung, peranti early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini gelombang Tsunami itu tersebar di sembilan lokasi. Sementara itu, gempa berkekuatan 3, 4 SR sempat terjadi pada pukul 08.44 Selasa lalu (13/12).
Saat itu, pusat gempa terdata di koordinat 114 barat daya Genteng, Banyuwangi, atau 9.37 Lintang Selatan, 113.96 Bujur Timur. Pusat gempa itu berada di kedalaman delapan kilometer. Kekuatan gempa yang cukup rendah itu tidak banyak dari warga yang merasakan.
“Saya merasakan ada getaran, tapi tidak menyangka kalau itu gempa, karena cukup kecil,” terang Ali Mambrur, salah satu warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Kepala bidang (Kabid) Kedaruratan, BPBD Kabupaten Banyuwangi, Eka Muharam, mengatakan pada Selasa pagi (13/12) memang ada gempa tapi skala cukup. Malahan, tidak ada laporan dari daerah- daerah mengenai getaran gempa.
“Gempa ada di sekitar Genteng dan Kalibaru, tapi hampir tidak ada yang merasakan,” jelasnya. Gempa dengan skala kecil itu, terang dia, dipastikan tidak memicu potensi Tsunami. Dia menyebutkan, setiap kali ada gempa baik besar maupun kecil, pihaknya selalu siaga.
“Kita selalu antisipasi dan siaga, kalau ada potensi tsunami, kami akan memberikan peringatan kepada warga di sekitar pantai,” ungkapnya. Untuk mewaspadai adanya tsunami, pihaknya sudah menyiapkan sembilan titik alat peringatan dini tsunami atau Early Warning System (EWS) dan melakukan pemantauan setiap hari.
“Kita ada sembilan titik EWS mulai dari Blimbingsari (Rogojampi) sampai Rajegwesi (Pesanggaran),” jelasnya. Bila ada gempa dan keterangan dari pihak BMKG berpotensi tsunami, terang dia, maka BPBD akan membunyikan dua EWS di Muncar dan Pancer secara langsung dari Banyuwangi. Sementara EWS lain nya, akan diaktifkan secara langsung di lokasi.
“Peringatan dari BMKG, eksekusi di lapangan ya BPBD,” ungkapnya. (sli/abi