Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pasar Ramadan Diwarnai Isu DP Rp 3 Juta

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Kondisi Pasar Ramadan di ruas Jalan Diponegoro depan Gesibu Banyuwangi tahun lalu.

Pedagang Lokal Mengeluh

BANYUWANGI – Pasar Ramadan di ruas jalan Diponegoro, depan Gesibu Blambangan akan dimulai hari ini (10/6). Tapi, sebagian pedagang pasar lokal malah mengeluh berkat adanya pasar dadakan itu.

Kali ini, paguyuban pedagang pasar setempat tidak dilibatkan. Tak ayal, tidak sedikit pedagang dari luar daerah bisa menempati stan Pasar Ramadan tersebut. “Kami tidak pernah diajak bicara,” keluh Sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Induk Banyuwangi (P3IB), Sudirman kemarin (9/6).

Karena merasa tidak dilibatkan, maka banyak pedagang pasar lokal mengeluh. Itu karena, pedagang dari luar daerah yang bisa menempati stan dalam Pasar Ramadan tersebut dengan biaya tertentu. “Ditarik biaya yang tidak murah,” paparnya.

Menurut Sudirman, ada salah satu pedagang yang sudah membayar jutaan rupiah. Salah satu buktinya adalah membayar Down Payment (DP) atau uang muka sebesar Rp 3 juta. ”Uang mukanya saja Rp 3 juta, ya otomatis bayarnya lebih dari itu,” katanya.

Sudirman mendapatkan bukti uang muka itu dari kalangan pedagang. Menurut dia, kalangan pedagang, terutama pedagang lokal merasa dipinggirkan karena tidak dapat prioritas. “50 persen itu yang berjualan di Pasar Ramadan dari luar daerah,” sebutnya.

Semestinya, pedagang lokal diutamakan bisa mendapatkan jatah stan di Pasar Ramadan. Yang jelas, biaya untuk menempati stan berukuran 6 x 4 meter itu cukup mahal. “Kalau DP saja Rp 3 juta, bayarnya bisa lebih,” bebernya.

Selain masalah biaya yang gede, kata Sudirman, panitia Pasar Ramadan telah menyalahi ketentuan yang ditetapkan sebelumnya. Misalnya, pengukuran stan dimulai tanggal 5 Juni, tapi ternyata tanggal 3 Juni sudah dimulai.

“Sudah menyalahi SOP,” bebernya. Pada edisi Bulan Ramadan tahun lalu, P3IB terlibat langsung dalam Pasar Ramadan tersebut. Pada waktu itu, pengurus P3IB ditengarai menarik biaya yang memberatkan para pedagang. Nilainya antara Rp 3 juta sampai Rp 4 juta.

“Sekarang saya tidak ikut-ikut lagi karena banyak fitnah,” paparnya. Terkait hal itu, koordinator Pasar Banyuwangi, Muhamad Syafi’i menegaskan, bahwa tidak ada penarikan ada beban retribusi dari Pasar Ramadan. “Kami tidak menarik retribusi serupiah pun dari Pasar Ramalan setiap tahun,” tegasnya.

Syafi’i mengakui, dirinya juga menjadi salah satu panitia dalam Pasar Ramadan. Hanya, dia tidak mengetahui keluar masuknya terkait dengan pendanaan. “Sama sekali saya tidak tahu soal uang dari Pasar Ramadan,” tandasnya.

Bahkan, Syafi’i mengaku terkejut menerima informasi bahwa pedagang ditarik Rp 3 juta. Menurut dia, nilai itu cukup besar untuk kalangan pedagang. “Saya memang menjadi bagian dari panitia, tapi dikelola sepenuhnya oleh paguyuban,” ujarnya.(radar)