Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pastikan Alergi Melalui Tes

DISUNTIK: Seorang pasien sedang menjalani tes alergi di RSAH, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GAMBIRAN–Rumah Sakit Al Huda (RSAH) memberikan layanan untuk tes pasien yang mengalami alergi. Mulai pasien anak-anak hingga usia tua. Layanan tes alergi itu membantu pasienmenentukan penyebab alergi dengan  lebih pasti.

Menurut dr. Menik Sri Minarti, kepala Instalasi Laboratorium RSAH, alergimerupakan suatu reaksi menyimpang  dari mekanisme pertahanan tubuh terhadap zat atau bahan yang secara normal tidak berbahaya bagi tubuh.

“Ini disebut alergen,” paparnya kemarin. Reaksi tersebut melibatkan sistem kekebalan tubuh, terutama antibodi imunoglobin E (IgE). “Alergen banyak terdapat di sekitar kita, namun sebenarnya alergen tersebut tidak berbahaya bagi orang normal,” terangnya.

Menik menambahkan, alergen masuk dalam tubuh dengan berbagai cara. Bisa masuk melalui saluran napas (hirupan), saluran cerna (dimakan), dan kontak  langsung dengan kulit atau selaput lendir mata. Bahkan, bisa masuk melalui gigitan atau sengatan serangga. “Dan bisa melalui suntikan,” sebutnya.

Dijelaskan, reaksi alergi dapat timbul  tergantung pada lokasi tubuh. Di antaranya, mata merah, hidung mengeluarkan banyak lendir  dan bersin, batuk, sesak napas, napas berbunyi (seperti asma), diare, gangguan pencernaan  lainnya, persendian terasa sakit, dan timbul ruam kulit.

“Bahkan reaksi alergi bisa memperberat autis dan hiperaktif pada anak,”  ungkapnya. Menik menambahkan, untuk mengetahui jenis alergen yang menjadi pencetus reaksi alergi, ada beberapa jenis tes. Antara lain, papar dia, tes tusuk kulit (skin prick test), tes temple (patch test), dan tes RAST (Radio Allergo Sorbent Test).

“Sebelum tes dilakukan, diperlukan wawancara yang teliti mengenaitimbulnya alergi pada penderita,” tuturnya. Prosedur tes alergi diawali dengan wawancara secara mendetail untuk mencari hubungan antara keluhan dan gejala dengan pola hidup yang dijalani selama ini.

Bisa meliputi makanan yang dikonsumsi, frekuensi terjadinya reaksi, kapan terjadinya reaksi, pemakaian obat–obatan sebelumnya, hingga kondisi lingkungan di mana penderita tinggal. Kemudian dokter akan mengarahkan pasien untuk melakukan pemeriksaan tes alergi.

RSAH menyediakan layanan mulai dari pemeriksaan fi sik oleh dokter dan pemeriksaan penunjang laboratorium berupa tes RAST. “Ini untuk mengetahui jenis alergen yang dicurigai dan tes tusuk kulit,” jlentrehnya.

Prosedur tes RAST dilakukan dengan cara mengambil sampel darah penderita, kemudian diproses di laboratorium. “Hasil tes bisa diketahui tiga sampai lima hari setelah pengambilan darah,” pungkasnya. (radar)