Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pecah Kendi sebelum Masuk Pendapa

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Bupati-Anas-didampingi-wakilnya-Yusuf-Widyatmoko-memasuki-gerbang-Pendapa-Sabha-Swagata.-Begitu-melangkahkan-kaki-langsung-menjalani-tradisi-pecah-kendi.

Anas-Yusuf Bertemu Ribuan Warga

BANYUWANGI – Pasangan Abdullah Azwar Anas-Yusuf Widyatmoko membagikan “obat penawar kekecewaan” para pendukung dan lintas elemen masyarakat  yang tidak bisa menyaksikan langsung prosesi pelantikan mereka sebagai Bupati  dan Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi  periode 2016-2021 di Gedung Negara  Grahadi, Surabaya, Rabu pekan lalu (17/2).

Anas-Yusuf didampingi istri masing-masing, yakni Ipuk Festiandani Azwar Anas dan  Minuk Uliawati Yusuf Widyatmoko  menggelar silaturahmi dengan ribuan  warga di pendapa Sabha Swagata Blambangan pagi kemarin (21/2).

Yang menarik, saat menghadiri silaturahmi dengan lintas elemen masyarakat kemarin, Anas dan Yusuf kompak mengenakan setelah warna putih yang juga dipakai saat dilantik  oleh Gubernur Soekarwo.

“Kami sengaja menggunakan baju yang kami pakai saat pelantikan untuk “mengobati” keinginan masyarakat yang ingin berfoto bersama saat pelantikan. Karena pada saat pelantikan di Gedung Grahadi Surabaya, undangan sangat terbatas,” ujar Anas sembari tersenyum.

Sementara itu, sebelum memasuki pendapa, Anas didampingi istri, Ipuk Festiandani Azwar Anas  disambut personel TNI kelahiran Banyuwangi, Kopral Partika Subagio Lelono. Pria yang kini bertugas  di Korps Polisi Militer Solo, Jawa  Tengah (Jateng) tersebut mengantarkan Anas dan istri menuju rumah  dinas bupati dengan atraksi salto nonstop sejauh kurang lebih seratus meter.

Sesampai di gerbang pendapa Sabha Swagata Blambangan, Anas disambut tradisi pecah kendi yang dipimpin perwakilan tokoh Oseng asal Desa Kemiren, Kecamatan Glagah. “Tradisi pecah kendi ini biasanya dilakukan pada kendaraan baru. Ini permintaan tokoh masyarakat. Mungkin ini sebagai simbol agar selama memimpin kendaraan besar bernama Banyuwangi, semuanya berjalan baik dan selamat,” kata Anas.

Sementara itu, ribuan warga yang berasal dari lintas elemen tumplek blek memadati halaman depan pendapa Sabha Swagata Blambangan untuk menghadiri silaturahmi bersama Bupati dan Wakil Bupati tersebut. Mulai tokoh asal lintas parpol, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pesapon, tukang ojek, hingga anak-anak berkebutuhan   khusus (ABK) turut hadir pada acara kali ini.

”Khusus untuk anak-anak penyandang disabilitas, saya secara khusus mengundang mereka untuk memberikan semangat sekaligus  memberitahukan bahwa  Pemkab Banyuwangi akan kembali  melanjutkan program pemberian beasiswa Banyuwangi Cerdas,  yang salah satunya dialokasikan  khusus untuk para penyandang  disabilitas,” kata Anas.

Setelah bersilaturahmi dan berdialog, Anas mengajak warga menikmati nasi ancak dan beragam  kuliner khas Banyuwangi yang disediakan secara gratis. Usai menyantap nasi ancak, Anas-Yusuf  memenuhi janji berfoto bersama  masyarakat.

“Yang mau berfoto  bersama kami (Anas-Yusuf), kami persilakan,” kata Anas. Warga yang mendengar ucapan  Anas tersebut lantas mengerubuti  orang nomor satu di lingkungan  Pemkab Banyuwangi itu untuk berfoto bersama. Anas pun dengan sabar memenuhi permintaan foto  bersama itu.

Dikonfirmasi usai acara, Anas mengaku pihaknya akan segera turun ke sektor-sektor pelayanan  publik, khususnya di wilayah utara  yang dinilai perlu mendapat perhatian  khusus lantaran tingkat  kemiskinan di wilayah itu masih  cenderung tinggi.

“Kami akan  mengecek infrastruktur yang menjadi domain pemkab,” cetusnya. Namun sayang, kata Anas, di wilayah Banyuwangi bagian utara terdapat banyak jalan yang tidak  bisa dibangun oleh pemkab lantaran tanahnya dimiliki perkebunan swasta.

“Dahulu ada kasus orang  melahirkan di atas truk, itu bukan  karena pemkab tidak mau membangun  jalan, tetapi tanah tersebut  milik perkebunan swasta. Maka  kami akan mencari cara baru bekerja sama dengan swasta, supaya  akses ke perkebunan swasta  bisa dibangun,” terangnya.

Bukan itu saja, Anas berjanji akan mengecek saluran irigasi dan pengairan agar di musim hujan seperti saat ini tidak terjadi sumbatan yang berpotensi menyebab kan  banjir. “Tanggal 24 Februari kami  akan bertemu dengan seluruh ke pala desa bersama istri.

Istri para kades kami undang karena ke depan, perempuan akan menjadi bagian penting pada pembangunan di desa. Terlebih Banyuwangi akan melaunching program Banyuwangi  Emas, yakni program untuk 30  tahun sampai 40 tahun ke depan.  Harus generasi emas itu disiapkan sejak dalam kandungan,” pungkasnya. (radar)